Gonjang-Ganjing Sriwijaya Air, 2 Direktur Mengundurkan Diri
Dua direktur Sriwijaya Air mengundurkan diri akibat surat permohonan untuk menghentikan operasional secara sementara Sriwijaya Air Group tidak direspon oleh dewan direksi, dalam hal ini Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I Jauwena.
Dua direktur Sriwijaya Air mengundurkan diri akibat surat permohonan untuk menghentikan operasional secara sementara Sriwijaya Air Group tidak direspon oleh dewan direksi, dalam hal ini Pelaksana Tugas Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I Jauwena.
Kedua direktur tersebut, yakni Direktur Operasi Captain Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Ramdani Ardali Adang menyatakan mengundurkan diri dari Sriwijaya Air
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
"Kita pikirkan karena surat ini tidak direspon dan tetap melanjutkan penerbangan secara normal, kami berdua mengundurkan diri untuk menghindari kepentingan konflik," kata Direktur Operasi Captain Fadjar Semiarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Fadjar menjelaskan pihaknya telah menyampaikan surat rekomendasi untuk penghentian sementara operasional Sriwijaya karena dinilai tidak laik, baik dari sisi operasional, teknis dan finansial. Berdasarkan penilaian Hazard, Identification and Risk Assessment (HIRA) bahwa status Sriwijaya Air Group berada dalam rapor merah, artinya berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.
Selain itu, adanya dualisme kepemimpinan, yakni Plt Direktur Utama Jefferson I Jauwena dan yang tertulis di akta perusahaan yang terbaru Robert Waloni. "Ada dualisme kepemimpinan, yaitu direktur utama untuk urusan kontigensi, Pak Jefferson dan yang tertulis di akta resmi Pam Robet Waloni membuat susah untuk koordinasi, dan ini tidak rasional," imbuhnya.
Perawatan Pesawat Terbengkalai
Dalam kesempatan sama, Direktur Teknik Sriwijaya Air Ramdani Ardali Adang menjelaskan saat ini perawatan pesawat pun terbengkalai sejak putusnya kerja sama dengan PT GMF AeroAsia, anak usaha Garuda.
"Perlu kami sampaikan, kami peduli keselamatan, laporan terkini sejak putus dengan GMF, Sriwijaya kondisi suku cadang saja tidak ada, hanya oli saja, ban terseok-seok," jelas Ramdani.
Selain itu, tenaga kerja teknisi juga terbatas, tiga teknisi dan dua mekanik dan digenjot untuk bekerja 12 jam, sementara diperlukan istirahat untuk merilis pesawat layak terbang.
"Saya terus terang sejak putus GMF hingga saat ini saya khawatir sekali HIRA-nya cukup merah, memang belum terjadi sesuatu tapi dari indikasi tersebut berpotensi terhadap penerbangan. Surat kami tidak dipedulikan lebih baik mengundurkan diri," ujarnya.
Rekomendasi Tak Lagi Terbang
Sriwijaya Air direkomendasikan untuk setop operasi. Hal ini merupakan usulan dari Direktur Quality, Safety and Security Sriwijaya Air Capt Toto Soebandoro melalui suratnya kepada Plt Dirut Jefferson I. Jauwena.
Melalui suratnya yang beredar, dirinya merekomendasikan Sriwijaya Air menyatakan setop operasi atas inisiatif sendiri atau melakukan pengurangan operasional disesuaikan dengan kemampuan untuk beberapa hari ke depan. Alasannya memprioritaskan aspek keselamatan.
"Hal ini akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan yang benar-benar menempatkan safety sebagai prioritas utama," tulis Toto dalam surat tertanggal 29 September 2019.
"Jika dalam beberapa hari kemudian Sriwijaya Air dengan persiapan yang lebih matang telah merasa siap kembali beroperasi, maka manajemen cukup melaporkan kepada DKPPU untuk kemudian lebih mudah memperoleh izin terbang kembali," tambahnya.
Sebaliknya, menurutnya, jika Sriwijaya Air dinyatakan setop operasi karena tidak patuh terhadap standar dan regulasi yang berlaku, maka akan jauh lebih sulit mendapatkan izin terbang kembali. "Selain itu, akan menjadi preseden buruk di mata seluruh stakeholder dan masyarakat umumnya," tutur Toto.
Keputusan ini dilandaskan bahwa risk index Sriwijaya Air masih berada dalam zona merah 4A (tidak dapat diterima dalam situasi yang ada). Sebab, direktorat teknik memiliki keterbatasan untuk meneruskan dan mempertahankan kelaikudaraan dengan baik.
Selain itu, menimbang belum adanya laporan keuangan sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Serta, catatan temuan ramp check yang dilakukan oleh inspector DGCA.
Maka dari itu, menurutnya, Sriwijaya Air dapat dianggap kurang serius terhadap kesempatan yang telah diberikan pemerintah untuk melakukan perbaikan.
Baca juga:
Surat Direktur Rekomendasikan Sriwijaya Air Tak Lagi Terbang
Maskapai Citilink Gugat Sriwijaya Air
Sriwijaya Air Pastikan Operasional Perusahaan Masih Berjalan Normal
Menhub Budi Ingatkan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Lebih Berhati-hati
Ada Gangguan Teknis, Sriwijaya Air Tunda Penerbangan ke Balikpapan
Maskapai-Maskapai yang Hentikan Sementara Penerbangan di Bandara