Kemenag Ingatkan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Tak Lagi Terlambat Angkut Jemaah Haji
Sebagai pengingat pada fase keberangkatan jemaah haji dari Tanah Air, baik maskapai Saudi Airlines maupun Garuda Indonesia pernah beberapa kali terlambat.
Fase kepulangan jemaah akan dimulai 22 Juni sampai 3 Juli 2024 untuk jamaah gelombang pertama.
Kemenag Ingatkan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Tak Lagi Terlambat Angkut Jemaah Haji
Kementerian Agama meminta maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines bisa memegang komitmennya untuk tidak ada keterlambatan penerbangan pada fase kepulangan jemaah haji ke Indonesia.
"Mudah-mudahan dari maskapai yang melayani kita tidak ada kelambatan, bisa sesuai schedule," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama Hilman Latief di Madinah, dikutip Sabtu (22/6).
Sebagai pengingat pada fase keberangkatan jemaah haji dari Tanah Air, baik maskapai Saudi Airlines maupun Garuda Indonesia pernah beberapa kali terlambat. Bahkan dari 80 kali penerbangan ada 38 penerbangan Garuda Indonesia yang terlambat.
Fase kepulangan jemaah akan dimulai 22 Juni sampai 3 Juli 2024 untuk jamaah gelombang pertama. Mereka akan berangkat dari Mekkah menuju Bandara King Abdul Aziz International Airport, Jeddah, dan kembali ke Tanah Air.
Sementara jemaah gelombang kedua akan terlebih dahulu ke Madinah. Kemudian akan pulang lewat Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai 4-21 Juli 2024.
Hilman mengatakan keterlambatan penerbangan akan berdampak pada berbagai layanan. Mulai dari akomodasi, konsumsi, hingga transportasi. Tak hanya itu, jemaah juga akan mengalami kelelahan.
"Karena itu komitmen dan kesiapan maskapai lah yang juga akan membantu menyelesaikan situasi ini," kata Hilman.
Khusus untuk hotel, Hilman menyoroti perbedaan sistem sewa antara di Mekkah dan Madinah. Sistem sewa hotel di Madinah berdasarkan jumlah hari atau blocking time. Sementara di Mekkah full musim atau sewa penuh selama pelaksanaan musim haji.
"Dampak hotel (di Madinah) itu kalau terlambat jadwal (penerbangan)-nya, berganti jadwal, itu kan hotel harus diisi lagi oleh jemaah yang lain. Kalau di Mekkah, itu semua jemaah dapat hotel sampai akhir musim haji," kata dia.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU), Kementerian Perhubungan memastikan seluruh proses kepulangan jamaah haji Indonesia dapat berjalan lancar, aman dan berkeselamatan.
"Kemenhub siap mendukung kepulangan jemaah haji, baik dari sisi kesiapan sarana dan prasarana bandara debarkasi maupun kesiapan armada pesawat udara," kata Direktur Angkutan Udara DJPU Kemenhub Putu Eka Cahyadhi.
Putu menyampaikan pihaknya akan memastikan kesiapan armada pesawat udara yang digunakan baik Saudia Airlines (SV) dan Garuda Indonesia (GA). Termasuk meningkatkan pengawasan pemenuhan dalam aspek safety, security, dan services bagi kepulangan jemaah haji.