Gubernur BI beberkan syarat agar ekonomi Indonesia tumbuh kuat
Indonesia masih akan terus menghadapi gejolak ekonomi yang datang dari eksternal maupun internal.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menekankan pentingnya kebijakan antisipasi ekonomi yang terkoordinasi antar pemerintah. Sebab, Indonesia ke depannya masih akan menghadapi gejolak ekonomi, baik yang datang dari internal maupun eksternal.
"Di sisi eksternal, terdapat risiko besar yang perlu dimitigasi seperti melambatnya ekonomi China dan implikasi kebijakan yang ditimbulkannya terhadap kondisi pasar keuangan dunia serta merosotnya harga komoditas. Di dalam negeri, kebijakan reformasi struktural perlu terus diimplementasikan secara konsisten dan terarah sehingga dapat mendorong serta meningkatkan produktivitas daya saing ekonomi," ucap Agus di gedung Bank Indonesia, Jakarta (28/4).
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Kunci menghadapi gejolak ekonomi ke depannya, menurut Agus adalah koordinasi berbagai pihak agar reformasi struktural bisa terealisasi. "Untuk itu diperlukan jalinan koordinasi antara BI dengan pemerintah maupun instansi terkait agar semuanya dapat bersinergi," Lanjutnya.
Ke depannya, Bank Indonesia akan menerapkan bauran kebijakan yang tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Dengan bauran kebijakan moneter, fiskal dan terukur, dalam sebuah kerangka koordinasi yang bersinergi, maka perekonomian Indonesia akan tumbuh kuat, berimbang dan berkesinambungan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menilai pergolakan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 telah memberi tiga pelajaran penting. Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, tiga pelajaran tersebut dipetik lantaran perkembangan ekonomi Indonesia masih menunjukkan arah positif meski tantangan eksternal dan domestik tidak henti-hentinya menghantam Indonesia.
Pelajaran pertama yakni kebijakan makroekonomi yang perlu diterapkan secara disiplin, hati-hati, konsisten, dan tepat waktu.
"Dari pelajaran pertama, kebijakan makroekonomi perlu diterapkan secara disiplin, hati-hati, konsisten, dan tepat waktu, baik fiskal maupun moneter. Hal itu menjadi kunci dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Agus dalam pidato peluncuran buku & diskusi Laporan Perekonomian Indonesia bertajuk 'Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural' di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4).
Pelajaran kedua, lanjut Agus, perlunya dukungan sinergi kebijakan antar pemangku kebijakan. "Pelajaran kedua menunjukkan bahwa disiplin kebijakan makroekonomi tersebut tidak cukup tanpa didukung oleh sinergi kebijakan yang kuat antarpemangku kebijakan, baik Bank Indonesia, Pemerintah Pusat dan Daerah, serta otoritas terkait lainnya," imbuh Agus.
Pelajaran ketiga, yakni pentingnya reformasi struktural dan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi. "Ketiga, pentingnya implementasi reformasi struktural dan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi, temasuk hilirisasi, yang dapat memperkuat fondasi perekonomian, sehingga perekonomian menjadi lebih berdaya tahan (resilien) dan tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini didasari oleh siklus perekonomian global yang terjadi sepanjang 2015," imbuh Agus.
Laporan: Firdamsyah Ramadhan
Baca juga:
Bos BI ungkap 3 pelajaran penting dari perjalanan ekonomi RI di 2015
BI yakin inflasi Lebaran 2016 tetap stabil
Jaga pergerakan Rupiah, BI antisipasi agar dana masuk tak berlebihan
Soal Tax Amnesty, Jokowi perintahkan portofolio investasi disiapkan
BI: Pengampunan pajak tarik dana Rp 560 triliun masuk ke Indonesia
Saran bos BI agar pengampunan pajak RI terealisasi seperti di Italia
Agus Marto banggakan program binaan BI mampu tekan impor bawang