Gubernur BI: Suku Bunga Nol Persen Tak Jamin Ekonomi Maju
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, suku bunga nol persen sudah terbukti bukan jaminan ekonomi negara bisa maju. Sudah ada negara-negara maju yang suku bunganya rendah tapi tak efektif mendorong pertumbuhan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, suku bunga nol persen sudah terbukti bukan jaminan ekonomi negara bisa maju. Sudah ada negara-negara maju yang suku bunganya rendah tapi tak efektif mendorong pertumbuhan.
Menurutnya, kini bank sentral sudah tidak dapat mengandalkan suku bunga saja. Berbagai negara juga mulai memadukan kebijakan suku bunga dan kuantitatif.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Terlihat di sejumlah negara maju suku bunga sudah nol tapi kurang mampu menjaga stabilitas harga atau bahkan mendorong pertumbuhan, sehingga di sejumlah negara maju melakukan pelonggaran kuantitatif dari sisi uang beredar. Jadi respons kebijakan dari bank sentral tak bisa hanya mengandalkan suku bunga," ujar Perry di Bali, Kamis (29/8).
Dia mengingatkan, tugas bank sentral di berbagai negara tak melulu soal suku bunga dan inflasi, tetapi ikut menjaga stabilitas sistem keuangan sehingga kebijakan makroprudensial diterapkan di berbagai negara.
"Bank sentral perlu mengkomplementer suku bunga dengan stabilitas nilai tukar, kebijakan uang beredar, dengan kemudian makroprudensial," ujar Perry.
Berkurangnya keefektifan suku bunga dinilai Perry sebagai salah satu dari empat tanda melemahnya globalisasi dan bangkitnya digitalisasi. Tiga pertanda lain adalah perang dagang, arus modal dan nilai tukar yang volatile, dan maraknya digitalisasi.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi sebesar 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
Reporter: Tommy Kurnia
Seumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dorong Pertumbuhan Ekonomi di 2020, BI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga
Penurunan Suku Bunga BI Sinyal Positif Bagi Dunia Usaha
Suku Bunga BI Turun, Pengusaha Dorong Perbankan Sesuaikan Bunga Pinjaman
Menko Darmin Nilai Penurunan Suku Bunga BI Genjot Investasi
Penurunan Suku Bunga BI Belum Sanggup Dongkrak IHSG
BI Turunkan Bunga Acuan 25 Bps Jadi 5,5 Persen