Harga BBM turun, Pertamina sebut impor Pertamax berpotensi melonjak
Bali menjadi daerah dengan potensi konsumsi paling tinggi.
Pemerintah secara resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Premium menjadi Rp 6.600 per liter dan jenis Solar menjadi Rp 6.400 per liter.
PT Pertamina semakin murahnya harga BBM membuat konsumsi jenis Pertamax juga semakin tinggi. Imbasnya, impor BBM jenis Pertamax berpotensi meningkat.
"Nanti (impor) disesuaikan dengan kebutuhannya. Kalau di Bali lebih tinggi kebutuhannya (Pertamax) karena pajak bahan bakar (Premium) yang dikenakan di sana lebih besar dibandingkan daerah lain," jelas Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Soetjipto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/1).
Selain itu, dia mengaku penurunan harga Premium tidak lantas berdampak negatif kepada kinerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). "Karena kemarin sudah kita kasih cukup waktu untuk SPBU bisa mengosongkan stoknya," ujarnya.
Terkait perubahan harga BBM dalam waktu dua pekan, dia menambahkan perseroan siap melaksanakan.
Sebelumnya, saat harga BBM jenis Premium turun medio November 2014, Pertamina menyatakan adanya lonjakan konsumsi Pertamax sebesar 20 persen dari kuota harian. Hal ini dikarenakan tidak besarnya disparitas harga antara dua komoditas tersebut.