Harga lelang frekuensi dimenangkan Telkomsel dinilai wajar dan masih murah
Telkomsel selangkah lagi akan menjadi pemenang lelang frekuensi radio 2.3 GHz dengan harga harga Rp 1,007 triliun. Jika pemerintah sudah mengeluarkan surat penetapan pemenang lelang, maka Telkomsel sudah dapat segera memanfaatkan frekuensi radio 2.3 GHz tersebut.
Telkomsel selangkah lagi akan menjadi pemenang lelang frekuensi radio 2.3 GHz dengan harga harga Rp 1,007 triliun. Jika pemerintah sudah mengeluarkan surat penetapan pemenang lelang, maka Telkomsel sudah dapat segera memanfaatkan frekuensi radio 2.3 GHz tersebut.
Pengamat Ekonomi dan Chief Economist dari Danareksa, Kahlil Rowter menilai, harga lelang frekuensi radio yang dimenangkan oleh Telkomsel terbilang wajar dan relatif murah. Sebab, kebutuhan frekuensi radio bagi perusahaan telekomunikasi sangatlah besar, terlebih lagi frekuensi yang dilelang oleh Kominfo merupakan sumber daya terbatas dan kanal terakhir yang tersedia di frekuensi radio 2.3 GHz.
-
Apa yang Telkom lakukan untuk mendukung pelaku usaha UKM? Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R juga menyampaikan dukungan Telkom dalam mengembangkan potensi para pelaku bisnis khususnya di segmen UKM melalui pemanfaatan digitalisasi dengan menghadirkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia untuk membawa UKM Go Global.
-
Mengapa Telkom menggarap segmen B2B? Hal ini juga sejalan dengan langkah Telkom yang tengah fokus menggarap segmen Business-to-Business (B2B).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Apa yang Telkomsel luncurkan untuk para gamers? Mempertegas konsistensi dalam mendorong perkembangan ekosistem gaming dan esports Tanah Air tersebut, Telkomsel mengambil peran terdepan dengan menghadirkan Paket GamesMAX Booster terbaru dan menjadi Official Mobile Internet Partner di ajang turnamen Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia (MPL ID) Season 13 untuk memberikan pengalaman bermain mobile game yang unggul melalui jaringan terdepan Telkomsel yang telah terbukti sebagai Best Mobile Network oleh Ookla® Speedtest Award selama lima tahun berturut-turut.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
Kahlil optimis dengan mengeluarkan dana Rp 1 triliun untuk mendapatkan 30 Mhz frekuensi radio 2.3 GHz, maka potensi pendapatan Telkomsel di kemudian hari akan meningkat.
"Saya optimis mungkin dalam waktu beberapa tahun saja Telkomsel sudah dapat balik modal. Sehingga masih masuk akal harga lelang yang dimenangkan oleh Telkomsel. Jika dihitung secara cermat maka biaya frekuensi yang dikeluarkan oleh Telkomsel tidak lebih dari 10 persen pendapatannya. Hingga saat ini frekuensi di Indonesia masih terbilang murah dan tak akan membebani konsumen," ucap Kahlil di Jakarta, Jumat (20/10).
Merujuk laporan keuangan Telkom tahun 2016, kepemilikan frekuensi Telkomsel hanya 52.5 Mhz. Pendapatan yang bisa dibukukan dari frekuensi tersebut mencapai Rp 86,7 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 28,1 triliun.
Sementara biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar frekuensi di tahun 2016 mencapai Rp 3,6 triliun atau setara dengan Rp 0.07 per Mhz. Sedangkan harga frekuensi 2.3 Ghz adalah Rp1,007 triliun untuk 30 Mhz atau setara dengan Rp 0.033 per Mhz.
Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB, Muhammad Ridwan Effendi menilai harga frekuensi yang dimenangkan oleh Telkomsel masih lebih murah jika dibandingkan negara di kawasan Asia Tenggara maupun ASEAN.
"Bahkan harga yang mereka bayarkan bisa lima kali lebih mahal dibandingkan harga frekuensi yang dilelang di Indonesia," ujar Ridwan.
Baca juga:
Menang lelang frekuensi, Telkomsel dorong kinerja induk usaha
Telkomsel menang tender frekuensi 2,3 GHz, tawar harga Rp 1 triliun
Telkomsel sebut punya aplikasi keamanan internet anak
Telkomsel gelar Indonesia NEXT, program sertifikasi SDM
4G di Timor Leste
Telkom sebut persiapkan skenario mitigasi infrastruktur di Gunung Agung
BTN gandeng Telkomsel hadirkan layanan keuangan terhubung