Hutama Karya Pilih Sumbar untuk Sosialiasi Pembangunan Infrastruktur, Ternyata Ini Alasannya
Provinsi Sumatra Barat sendiri tahun ini dipilih sebagai lokasi implementasi program Hutama Karya.
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali menggelar program tahunan, 'HK Mengajar' kepada lebih dari 200 siswa sekolah vokasi di Provinsi Sumatra Barat, yaitu SMK Negeri 1 Padang dan SMK Negeri 1 Pariaman pada tanggal 24 hingga 27 Juli 2024. Program ini dicetuskan guna menciptakan generasi emas 2045 yang kompeten dan profesional dengan memiliki keterampilan teknis dan pengetahuan tentang konstruksi dan teknologi bangunan,
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memberikan pandangan kepada masyarakat Sumatra, utamanya remaja usia sekolah di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tentang perkembangan infrastruktur di Indonesia, hingga sosialisasi mengenai Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk mengetahui manfaat jalan tol dan keselamatan berlalu lintas di jalan tol.
- Pemerintah Harap Kadin Bantu Pembangunan Infrastruktur IKN
- Jumlah Dukungan Suara Imbang, Ini 2 Paslon yang Resmi Bertarung di Pilgub Sumbar
- Menteri Budi Karya Minta Prabowo-Gibran Lanjutkan Program Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Timur
- Jokowi Minta Pembangunan Jalan dan Jembatan Terdampak Banjir Sumbar Segera Diselesaikan
"Program ini sesuai dengan arahan dari Kementerian BUMN untuk melibatkan peran aktif karyawan BUMN dalam kegiatan sosial kemasyarakatan," ucap Adjib di Jakarta, Sabtu (27/7).
"Harapan kami, program di bidang pendidikan ini dapat memberdayakan masyarakat di sekitar aktivitas operasional perusahaan, membangun karakter anakanak usia sekolah untuk memiliki pola pikir dan berperilaku positif dalam hubungan sosial bermasyarakat, hingga berbagi pengetahuan dan pengalaman relawan yang berasal dari internal Hutama Karya," tambah Adjib.
Adjib menyampaikan bahwa efektif kegiatan pengajaran berlangsung 2 hari yaitu tanggal 25-26 Juli, terbagi menjadi dua kegiatan yaitu in class training, dengan agenda yaitu memberikan motivasi mengenai kesempatan kerja atau peluang karir bagi lulusan SMK pada kejuruan yang berkaitan dengan konstruksi dan arsitektur dan berbagi ilmu teknis mengenai perkembangan teknologi konstruksi dan arsitektur.
“Setelah in class training selama satu hari, besoknya kita ajak siswa untuk site visit atau kunjungan lapangan ke proyek pembangunan JTTS Ruas Pekanbaru – Padang Seksi Sicincin – Lubuk Alung – Padang, agar siswa bisa mendapatkan gambaran mengenai proyek dan progress proyek jalan tol, juga suasana kerja di lapangan," lanjut Adjib.
Provinsi Sumatra Barat sendiri tahun ini dipilih sebagai lokasi implementasi program HK Mengajar karena saat ini Hutama Karya tengah menyelesaikan mandat pemerintah untuk membangun jalan tol di wilayah tersebut.
Sedangkan SMKN 1 Padang dan SMKN 1 Pariaman dipilih dengan pertimbangan kedua sekolah tersebut memiliki jurusan yang sama dengan bisnis Hutama Karya yakni Teknik Konstruksi dan Properti (TKP) serta Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB). Selain itu, tentu letak sekolah yang berdekatan dengan wilayah operasional perusahaan.
HK Mengajar tahun ini merupakan tahun kedua, di mana tahun sebelumnya dilaksanakan di tiga sekolah di Provinsi Bengkulu. Dilaksanakan secara mandiri, program ini memberikan tantangan sendiri dalam pelaksanaannya.
Utamanya dalam menilai efektivitas program dan dampak terhadap peningkatan keterampilan siswa, sehingga program ini mengembangkan metode evaluasi belajar yang komprehensif, seperti tes sebelum dan sesudah program (pre dan post test), survei kepuasan siswa, dan monitoring jangka panjang terhadap perkembangan karir siswa.
"Kami berharap manfaat program ini dapat dirasakan secara langsung oleh siswa maupun tenaga pengajar di SMKN 1 Padang dan SMKN 1 Pariaman. Tentunya juga kami ingin program ini sustain dan bisa diimplementasikan di daerah lain di Indonesia, utamanya di sekitar JTTS," tutup EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim.