Imbas Pandemi, Wisman ke RI 2020 Turun jadi Hanya 4 Juta dari 16 Juta di 2019
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ikut terpukul dengan adanya kondisi pandemi covid-19 ini. Imbasnya, berdasarkan data statistik dari Kemenparekraf, terjadi penurunan wisatawan mancanegara dan devisa.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ikut terpukul dengan adanya kondisi pandemi covid-19 ini. Imbasnya, berdasarkan data statistik dari Kemenparekraf, terjadi penurunan wisatawan mancanegara dan devisa.
"Penurunan wisman dan devisa di tahun 2019 kita punya Wisman itu sekitar 16 jutaan dengan devisa sekitar USD 116 juta. Kemudian tahun 2020 ini wismannya hanya tinggal 4.080.000 dan devisanya sekitar USD 3,54 juta," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya, dalam dalam Webinar Membangkitkan Optimisme Industri Pariwisata Nusantara – FORWADA, Kamis (4/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kenapa Desa Wisata Ketapanrame memiliki daya tarik wisatawan? Kekayaan alam dan budaya yang terjaga menjadi daya tarik wisatawan.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
Menurutnya hal itu wajar terjadi, karena memang akses transportasi juga ditutup oleh pemerintah karena ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 2020. Selain itu, negara lain juga rata-rata menerapkan kebijakan lockdown.
Strategi Antisipasi Pemerinatah
Maka dari itu, pihaknya saat ini sedang fokus untuk mengembangkan pariwisata domestik. Salah satunya dengan mendorong wisatawan nusantara untuk berwisata ke destinasi super prioritas.
"Kita 2021 bersiap-siap untuk memulihkan itu dengan bertumpu terutama kepada wisatawan domestik dulu nih, sampai siap-siap untuk wisatawan mancanegara boleh dibuka. Sementara ini fokusnya Kementerian pariwisata lebih ke domestik," kata Nia.
Dalam menyikapi kondisi pandemi covid-19 ini, ada beberapa tahap fase pengembangan. Yakni fase jangka pendek dan jangka panjang menengah.
Strategi jangka pendeknya yaitu bagaimana menangani covid-19 untuk memulihkan perekonomian. Sementara, jangka panjang menengah yakni membangun keunggulan melalui pariwisata.
"Tentu kita harus melakukan mitigasi di jangka 2020-2021. Jadi memang ketika terjadi 2020 kita langsung program perlindungan sosial untuk pekerja pariwisata, kemudian realokasi anggaran untuk beberapa kegiatan yang terkait dengan padat karya kemudian juga pemberian stimulus ekonomi pada sektor parekraf," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)