Indonesia Belajar dari Negara Lain dalam Perbaikan Ekosistem dan Daya Saing UMKM
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memandang penting untuk belajar dari negara – negara lain dalam hal perbaikan ekosistem dan daya saing UMKM.
Dampak penurunan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sejak awal 2020 masih jauh dari selesai, terlebih bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah Pusat pun melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas dan daya saing UMKM, antara lain melalui UU Cipta Kerja yang memberikan berbagai kemudahan bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk pengembangan usahanya.
Untuk mendukung upaya tersebut, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memandang penting untuk belajar dari negara – negara lain dalam hal perbaikan ekosistem dan daya saing UMKM. Salah satunya bekerjasama dengan Proyek NSLIC/NSELRED. Dalam kerja sama ini, Kemenko menggelar diskusi berbagi pembelajaran antar negara secara daring. Isu yang dibahas antara lain mengenai pembelajaran praktik-praktik baik, tantangan, maupun peluang dalam menciptakan ekosistem dan daya saing UMKM.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Mengapa UMKM dianggap penting bagi perekonomian Tarakan? Mengingat, UMKM menjadi salah satu pondasi perekonomian di wilayah, bahkan nasional.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menjelaskan bahwa Undang-Undang Cipta Kerja mengamanatkan tentang kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan UMKM melalui pengelolaan terpadu UMKM, partisipasi UMKM dalam infrastruktur publik dan kemudahan perizinan berusaha.
"Selain itu, amanat undang-undang yaitu layanan bantuan dan pendampingan hukum, kemudahan fasilitasi pembiayaan dan insentif fiskal, dan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan sistem/aplikasi pembukuan. Dengan harapan bahwa semua kemudahan tersebut dapat mendorong tumbuhnya UMKM di Indonesia yang akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja," jelas Susiwijono dikutip di Jakarta, Minggu (31/10).
Pembelajaran dari negara-negara maju menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi digital, koordinasi antar pemangku kepentingan, dan koordinasi antar tingkatan pemerintahan baik pusat maupun daerah.
"Seluruh peserta akan dapat memperkaya wawasan dengan mendapatkan pembelajaran dari praktik terbaik internasional (international best practices) tentang peningkatan daya saing ekonomi yang diambil dari kebijakan yang telah dilaksanakan selama ini oleh beberapa negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)," kata Sesmenko Susiwijono.
Hambatan UMKM
Laporan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia menunjukkan bahwa hambatan bagi UMKM berupa hambatan internal (akses keuangan, sumber daya manusia, legalitas dan akuntabilitas) dan hambatan eksternal (iklim usaha yang tidak mendukung, kurangnya dukungan infrastruktur dan akses bahan baku serta akses ke pasar internasional).
Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Cameron McKay menyadari pentingnya usaha mikro dan kecil di Indonesia. Di Indonesia katanya, 64 juta usaha mikro, kecil dan menengah menyediakan lapangan pekerjaan bagi 97 persen tenaga kerja nasional.
"Kanada berkomitmen untuk bekerjasama dengan Indonesia, khususnya dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM di Indonesia."
Melalui proyek NSLIC/NSELRED, Kanada telah mendukung usaha mikro dan kecil di Indonesia dengan total penerima manfaat sekitar 5,278 unit usaha, mulai dari kelompok tani, koperasi, usaha mikro dan kecil yang sudah menyediakan lapangan pekerjaan bagi 71.376 individu.
UMKM pada dasarnya memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sebanyak 97 persen tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor UMKM dan sektor ini berkontribusi sebesar 61 persen terhadap GDP. Namun, salah satu sektor yang paling terdampak di masa pandemi adalah UMKM. Berdasarkan laporan studi LPEM FEB Universitas Indonesia dan UNDP pada September 2020, peningkatan angka pengangguran tertinggi terjadi di sektor UMKM. Di mana 9 dari 10 UMKM di Indonesia mengalami penurunan permintaan produk-produknya selama pandemi.
(mdk/idr)