Intip Besaran Upah Direksi dan Komisaris Pertamina di 2018
PT Pertamina (Persero), perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia ini, membukukan laba bersih 2018 sebesar USD 2,53 miliar atau setara Rp 36 triliun. Torehan laba bersih tersebut tentu tak terlepas dari kinerja para direksi dan komisaris.
PT Pertamina (Persero), perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia ini, membukukan laba bersih 2018 sebesar USD 2,53 miliar atau setara Rp 36 triliun. Torehan laba bersih tersebut tentu tak terlepas dari kinerja para direksi dan komisaris.
Tak heran jika kompensasi yang mereka dapatkan pun cukup besar. Kompensasi ini berupa gaji, tunjangan, fasilitas dan tantiem.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Kapan Pertamina merayakan HUT ke-66? HUT Ke-66: Pertamina Lakukan Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, di Grha Pertamina, Jakarta (11/12/2023).
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan, Selasa (4/6), direksi dan dewan komisaris mendapat kompensasi sebesar USD 47,23 juta pada 2018 lalu. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang tercatat USD 52,78 juta.
Jika dihitung secara kasar, jumlah komisaris dari Pertamina sebanyak 7 orang. Sedangkan jumlah direksi tercatat 11 orang. Jika dibagi rata, maka masing-masing pejabat tersebut akan mendapat USD 2,62 juta atau sebesar Rp 37,44 miliar per tahun.
Jika dibagi selama 12 bulan, maka setiap bulan setiap komisaris dan direksi Pertamina mendapat kompensasi kurang lebih Rp 3,08 miliar. Nilai yang cukup besar.
Struktur Remunerasi
Namun memang, hitungan tersebut adalah hitungan secara kasar. Jika melihat dari laporan keuangan perseroan, gaji direktur utama ditetapkan dengan menggunakan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero).
Sedangkan gaji anggota direksi lainnya ditetapkan dengan komposisi faktor jabatan, yaitu sebesar 85 persen dari gaji direktur utama.
Untuk honorarium komisaris utama Pertamina sebesar 45 persen dari gaji direktur utama dan untuk wakil komisaris utama sebesar 42,5 persen dari gaji direktur utama. Untuk anggota dewan komisaris tertulis 90 persen dari honorarium komisaris utama.
Reporter: Arthur Gideon
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Pertamina: Penyaluran Avtur Naik 7 Persen di Mudik Lebaran 2019
Terlambat Sampaikan Laporan Keuangan, Pertamina Ditegur Kementerian BUMN
YLKI: Kebijakan Cashback Pertamina Tingkatkan Keamanan Saat Mudik
Pertamina Siapkan Belanja 2019 Rp80 T, Jadi Alasan Setoran Dividen 2018 Turun
Pertamina Raup Laba 2018 Rp35,99 T Serta Setor Dividen Rp7,9 T ke Negara
Raup Pendapatan Rp600 T, Pertamina Ditaksir Catatkan Laba 2018 Rp20 T
Pertamina Dorong Pemudik Gunakan Pertamax