Investasi Apple di Indonesia Cuma Rp2,8 Triliun, di Vietnam Rp252 Triliun dan di India Tembus Rp470 Triliun
Pemerintah masih bergeming dengan tawaran investasi Apple senilai USD100 juta atau setara Rp1,58 triliun.
Pemerintah masih bergeming dengan tawaran investasi Apple senilai USD100 juta atau setara Rp1,58 triliun.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang nilai tersebut tidak sebanding dengan nilai investasi yang diberikan perusahaan tersebut di negara lain. Sedikitnya, ada empat aspek berkeadilan yang belum dipenuhi Apple.
- Sederet Penjelasan Kemenperin Tolak Investasi Rp1,58 Triliun Apple
- Apple Disuruh Tambah Investasi Lagi Lebih dari Rp 1,58 Triliun kalau Mau Jualan iPhone 16 di Indonesia
- Diam-Diam, Apple Kirim Proposal Mau Investasi Rp1,58 Triliun di Indonesia
- Investasi Apple Masih Kurang, Jadi Penyebab iPhone 16 Belum Dirilis di Indonesia
Apple merupakan perusahaan teknologi global yang terkenal dengan produk iPhone, tengah mengembangkan strategi investasi di berbagai negara untuk mendiversifikasi produksi.
Negara-negara seperti China, Vietnam, India, dan Indonesia menjadi fokus Apple dalam upaya memperkuat rantai pasok dan memperluas produksinya. Berikut nilai investasi Apple di beberapa negara;
China
Sebagai pasar smartphone terbesar di dunia, China tetap menjadi pusat utama bagi Apple. Padahal produk Apple sempat mengalami penurunan penjualan akibat ketatnya persaingan dengan pemain lokal seperti Huawei dan Xiaomi.
Melansir CNBC, Kamis (28/11), Apple tetap berkomitmen untuk meningkatkan investasinya di negara ini, bahkan di tengah tantangan geopolitik yang semakin intens. Apple dilaporkan akan terus berkolaborasi dengan pemerintah China untuk membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kontribusi dalam ekonomi lokal.
Apple tidak hanya mempertahankan fasilitas perakitan di China, tetapi juga menjalin hubungan dengan perusahaan lokal seperti Luxshare Precision Industry Co untuk memproduksi komponen penting iPhone, yang berkontribusi besar terhadap lapangan kerja di sektor manufaktur China.
Vietnam
Vietnam menjadi negara dengan investasi Apple yang cukup besar, dengan total sekitar USD15,84 miliar atau setara dengan Rp252 triliun sejak 2019.
Pembangunan fasilitas produksi Apple di Vietnam tidak hanya fokus pada pembuatan perangkat seperti AirPods, tetapi juga mencakup pekerjaan di sektor energi dan air bersih di sekolah-sekolah pedesaan.
Apple telah berhasil menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan pekerjaan di Vietnam. Hal ini dinilai memperkuat kontribusinya terhadap ekonomi lokal. Keunggulan Vietnam sebagai lokasi produksi Apple terletak pada biaya tenaga kerja yang rendah diimbangi dengan produktivitas tenaga kerja.
Mengutip Vietnam Briefing, Kamis (27/11), Apple telah secara signifikan memperluas operasinya di Vietnam dengan menambahkan delapan mitra baru, menjadikan total jumlah vendor di negara tersebut mencapai 35 pada tahun 2024.
Ini menjadikan Vietnam sebagai salah satu pusat pemasok utama Apple di Asia Tenggara dan peringkat keempat terbesar di dunia, setelah China dengan 158 mitra, Taiwan 49, dan Jepang 44.
Selama delapan tahun terakhir, Apple telah memperluas jaringan pemasoknya di Vietnam sekaligus bekerja sama dengan perusahaan teknologi besar dan produsen seperti Foxconn, Luxshare, Samsung, Intel, dan LG.
Vietnam kini menjadi lokasi penting dengan fasilitas manufaktur besar yang merakit berbagai produk Apple, termasuk AirPods, iPad, dan Apple Watch.
Diperkirakan pada 2025 mendatang, Vietnam akan memproduksi 20 persen dari total iPad dan Apple Watch, 5 persen MacBook, serta 65 persen AirPods.
India
Di samping itu, India turut menjadi pusat penting dalam strategi diversifikasi produksi Apple. Perusahaan berencana untuk meningkatkan nilai produksinya lebih dari USD30 miliar (lebih dari 470 triliun) dalam dua tahun mendatang, dengan tujuan mengurangi ketergantungan manufaktur di China.
India telah berkontribusi sekitar 12-14 persen dalam rantai pasokan global Apple, dengan ekspansi yang diharapkan dapat meningkatkan kontribusinya hingga 26 persen.
Salah satu langkah strategis adalah produksi iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max di pabrik Foxconn di Tamil Nadu, yang akan dijual tidak hanya di India, tetapi juga di pasar internasional seperti AS dan Eropa.
Sebelumnya, Apple hanya memproduksi iPhone dengan spesifikasi lebih rendah di India, yang hanya dijual di pasar domestik.
Produksi yang lebih canggih ini menandakan peningkatan kapasitas manufaktur di India sebagai bagian dari strategi diversifikasi.
Indonesia
Di Indonesia, Apple belum membangun pabrik besar seperti di Vietnam maupun India.
Apple diketahui berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia sebesar Rp240 triliun, Namun perusahaan asal Amerika Serikat itu baru merealisasikan investasi mereka sekitar Rp2,8 triliun.
Sejak 2018, perusahaan ini telah mendirikan akademi pengembang aplikasi, yang dipandang oleh Jakarta sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan konten lokal terkait penjualan model iPhone yang lama.
Pada tahun 2023 lalu, penjualan iPhone di Indonesia tercatat mencapai 2,61 juta unit, menjadikannya pasar terbesar di Asia Tenggara dan unggul jauh dari Vietnam yang hanya mencatatkan 1,43 juta unit.
Meskipun pasar di Indonesia cukup besar, investasi Apple di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara lain. Diperkirakan investasi Apple di Indonesia berada di kisaran Rp2,8 triliun hingga Rp3,3 triliun.
Dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan produktivitas tenaga kerja, Vietnam menjadi salah satu lokasi penting bagi Apple untuk memperkuat rantai pasok globalnya. Sementara itu, India menunjukkan potensi besar dengan rencana ekspansi produksinya, dan China tetap menjadi pusat manufaktur utama bagi perusahaan ini.
Di Indonesia sendiri meskipun memiliki pasar yang besar, masih terdapat tantangan terkait dengan proposal investasi yang belum memenuhi harapan serta kebijakan pemerintah.
Reporter Magang: Thalita Dewanty