Iran disanksi AS, Pertamina pikir ulang soal kerja sama perminyakan
"Kita menunggu kebijakan Donald Trump untuk masalah sanksi terhadap Iran seperti apa. Itu nantinya akan mendorong Pertamina untuk bisa mengakselerasi atau tidak," ujar Senior Vice Presiden Upstream Business Development PT Pertamina, Denie S. Tampubolon.
PT Pertamina mempertimbangkan kembali kerja sama perminyakan dengan Iran seiring dijatuhkannya sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap negara tersebut sejak Februari 2017. Melihat hal tersebut, Pertamina tidak ingin buru-buru dalam melanjutkan kajian kerja sama.
"Kita menunggu kebijakan Donald Trump untuk masalah sanksi terhadap Iran seperti apa. Itu nantinya akan mendorong Pertamina untuk bisa mengakselerasi atau tidak," ujar Senior Vice Presiden Upstream Business Development PT Pertamina, Denie S. Tampubolon, di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (9/4).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Dimana Pertamina memainkan peran dalam CCS? Regulasi ini termasuk Permen ESDM 2/2023 tentang CCS di industri hulu migas, Perpres 98/2021 tentang nilai ekonomi karbon, dan Peraturan OJK 14/2023 tentang perdagangan karbon melalui IDXCarbon.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Denie mengatakan, sanksi baru Amerika Serikat (AS) untuk Iran memang bukan sektor perminyakan melainkan geopolitik. Namun, Pertamina tetap mempertimbangkan komponen yang terimbas dari sanksi tersebut terhadap industri yang berhubungan dengan perminyakan.
"Misalnya apakah ke komponen kendaraan, komponen teknologi yang tidak bisa kita gunakan. Jadi kita sedang cari tahu apa dampaknya terhadap investasi perminyakan," ujarnya.
Namun demikian, Dia menegaskan sampai saat ini Pertamina masih menunggu hasil pertimbangan proposal yang telah diajukan kepada Iran beberapa waktu lalu. Selain itu, Pertamina juga masih melakukan kajian kemungkinan apabila sanksi AS terhadap Iran dicabut atau tidak.
"Dari Pertamina masih mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kebijakan geopolitik tadi. Dari pemerintah Iran juga sedang mempertimbangkan proposal yang Pertamina siapkan itu," ungkap Denie.
"Porsinya kan, kami sedang menjajaki dengan pemerintah Iran. Jadi harus ada kesepakatan antara kita dan pemerintah Iran. Jangan mengklaim keduanya sudah tanda tangan. Bukan, dua pihak belum (tanda tangan)," ujarnya.
Salah satu kajian kerja sama Pertamina dengan Iran di sektor hulu yaitu rencana Pertamina untuk masuk di dua lapangan minyak raksasa National Iranian Oil Company (NIOC), yaitu Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan – Asmari).
Pengelolaan dua lapangan minyak tersebut nantinya akan digarap antara pertamina dan perusahaan lokal Iran. Dengan kerja sama ini diharapkan produksi minyak di Iran dapat meningkat.
Diberitakan sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menjatuhkan sanksi baru kepada Iran, terkait uji coba rudal balistik baru-baru ini. Pemerintahan Trump memperingatkan bahwa sanksi baru ini baru langkah awal untuk Iran.
Sanksi baru ini menyasar 25 individu dan perusahaan yang terkait dengan program rudal balistik Iran serta mereka yang mendukung Pasukan Quds pada Garda Revolusioner Islamis Iran. Beberapa perusahaan yang dijerat sanksi dari Departemen Keuangan AS ini berbasis di Uni Emirat Arab, Libanon dan China. Salah satunya perusahaan yang mendukung jaringan pengusaha Iran bernama Abdollah Asgharzadeh yang mendukung Shahid Hemmat Industrial Group. Grup perusahaan itu disebut AS sebagai anak perusahaan dari perusahaan Iran yang menjalankan program rudal Iran.
Baca juga:
Moody's naikkan peringkat Pertamina jadi Investment Grade
Hasil uji coba minyak Iran di Kilang Cilacap keluar minggu depan
Impor Pertamax dan elpiji meroket di 2017
Pertamina akui kapasitas kilang belum mampu produksi Euro 4
Elpiji 5 Kg produk Pertamina tak laku di Palu