Jadi Destinasi Prioritas, Danau Toba Bakal Jadi Wisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Dia mengatakan, pengalaman terbaik yang dirasakan oleh wisatawan karena sentuhan dari pelaku pariwisata tidak dapat menggantikan digitalisasi yang menjadi keniscayaan saat ini.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar sosialisasi sadar wisata di Desa Wisata Aritonang, Desa Wisata Sibandang dan Desa Wisata Papande (Kabupaten Tapanuli Utara) serta Desa Merek dan Desa Tongging di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Ini dilakukan karena Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas yang dikembangkan pemerintah. Untuk itu seluruh penggerak pariwisata harus meningkatkan kesadaran akan potensi pariwisata yang dimilikinya dan meningkatkan kapasitas dalam melayani kunjungan wisatawan, agar berdampak pada kesejahteraan warga yang ada di sekitar kawasan Danau Toba.
-
Apa yang ditawarkan oleh Danau Toba sebagai tempat wisata di Medan? Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dan menjadi daya tarik utama di Medan. Destinasi ini menawarkan keindahan alam yang memukau, aktivitas air, dan kehidupan kultural Batak. Pengunjung dapat menikmati perahu tradisional, bersantai di tepi danau, atau menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitarnya.
-
Apa yang istimewa dari Danau Toba? Danau Toba seluas 1.130 km2 dalah danau vulkanik terbesar.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh mengatakan, Sadar Wisata, yang terdiri dari 3 pilar yakni Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability) merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan zaman.
"Pandemi Covid-19 telah mengubah cara orang berwisata saat ini termasuk pada kunjungan ke destinasi wisata alam dan aktivitas fisik di alam terbuka yang menawarkan pengalaman unik dan berkesan bagi wisatawan. Kita mendesain dan menawarkan experience sehingga mewujudkan kunjungan berkualitas dan melahirkan dampak ekonomi, budaya dan dampak lingkungan yang positif. Desa wisata menjadi motor kebangkitan pariwisata," ujar Frans Teguh.
Dia mengatakan, pengalaman terbaik yang dirasakan oleh wisatawan karena sentuhan dari pelaku pariwisata tidak dapat menggantikan digitalisasi yang menjadi keniscayaan saat ini.
"Kita harus meyakini bahwa di bidang pariwisata, perlu hi-tech, teknologi tinggi, tapi kita juga perlu hi-touch. Dengan sentuhan, hospitality, interaksi yang harus menjadi dominan dalam setiap pelayanan, penanganan dan pengelolaan pariwisata kita di desa," ucap Frans Teguh.
Butuh SDM Komitmen Tinggi
Terkait Kampanye Sadar Wisata, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, Florida Pardosi mengatakan, ini bukan program yang hit dan run. Namun, ini adalah sebuah program holistik yang berkelanjutan. Ruang lingkup Program Kampanye Sadar Wisata terdiri dari kegiatan Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan hingga Apresiasi.
"Setelah menyelesaikan tahapan Sosialisasi, akan ada 10 orang terpilih dari tiap desa wisata yang diharapkan dapat menjadi duta pariwisata dan agen perubahan di desa wisata masing-masing," terangnya.
"Butuh orang yang berdedikasi tinggi, berkomitmen, dan berkeinginan kuat untuk meningkatkan kapasitasnya dan mengembangkan pariwisata di desa wisata. Harapannya, mereka akan menjadi trainer bagi SDM pariwisata lainnya, sebagai perpanjangan tangan kami (pemerintah pusat) untuk pengembangan pariwisata," tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara, Sasma Hamonangan Situmorang mengatakan, Kawasan Danau Toba dianugerahi keindahan alam dan panorama wisata yang luar biasa dari delapan kabupaten di sekitarnya.
"Untuk itu penngembangan wilayah ini sebagai Destinasi Super Prioritas harus didukung dengan kesiapan sumber daya manusia penggerak pariwisata, agar pembangunan destinasi yang dilakukan tidak sia-sia,” ucapnya, saat menghadiri acara Sosialisasi Sadar Wisata ini.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Tapanuli Utara akan dikembangkan menjadi lumbung pangan dan kawasan wisata alam, budaya, religi dan agro wisata.
"Dibutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan hal itu pada desa-desa wisata yang ada di sini. Kami punya tantangan yang juga cukup besar tentang bagaimana memacu promosi pariwisata ini dengan teknologi dan meninggalkan hal-hal yang konvensional agar semua potensi pariwisata disini diketahui lebih banyak orang," terang Sasma.
Tingkatkan Citra Desa
Sementara itu, perwakilan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Karo, Honest Karo-Karo menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf atas terselenggaranya Sosialisasi Sadar Wisata di Desa Wisata Merek dan Desa Wisata Tongging.
"Desa Wisata Merek adalah pintu masuk wisata Kaldera Danau Toba di Kabupaten Karo, sementara Desa Wisata Tongging adalah detinasi wisata yang langsung bersentuhan dengan tepian Danau Toba yang menjadi Destinasi Super Prioritas. Kami ingin kegiatan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk berperan aktif dalam pengembangan potensi pariwisata di sini,” ucapnya.
Honest juga berharap kesadaran pelaku pariwisata akan meningkatkan citra desa yang berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan. "Hal ini tentu akan membuat pariwisata dan ekonomi berjalan beriringan," pungkasnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)