Jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya bentuk pencitraan Dahlan
Dahlan lebih baik membangun kereta cepat untuk jalur Jakarta-Surabaya dibanding jalan tol.
Terinspirasi dari keberhasilan pengembangan jalan tol Nusa Dua-Tanjung Benoa, Bali, pemerintah melalui penggagas utama yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bakal membangun tol di atas laut sepanjang Pantai Utara Jawa (Trans Pantura).
Tidak main-main, setidaknya 19 BUMN telah dipersiapkan untuk pembangunan mega proyek ini. Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menyampaikan siap merealisasikan tol atas laut Jakarta-Surabaya.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Kapan Danau Setu Patok dibangun? Adapun menurut sejarah, Setu Patok merupakan danau buatan dari yang sebelumnya merupakan leuwi atau bagian dari sungai.
-
Kapan jalan tol IKN direncanakan dapat dilalui secara fungsional? "Akses menuju ikn mulai dapat dilalui secara fungsional pada juni dua ribu dua puluh empat, total keseluruhan pembangunan jalan bebas hambatan menuju ikn sepanjang tujuh puluh koma dua sembilan kilometer sehingga dengan panjang tersebut total besaran anggaran yang dibutuhkan mencapai tujuh puluh koma dua sembilan triliun rupiah tanpa tambahan uang pembebasan lahan," lanjutnya.
-
Mengapa jalan tol dibangun di Indonesia? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tengah gencar membangun infrastruktur untuk menekan biaya logistik. Salah satunya jalan tol.
-
Dimana Feisal Hamka mengelola proyek pembangunan jalan tol? Feisal Hamka telah mengelola proyek-proyek di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk salah satunya adalah pembangunan ruas jalan tol yang dikelola di daerah Jawa Barat.
Dahlan beralasan pengerjaan proyek secara keroyokan tingkat presentase keberhasilannya tinggi. Tak ingin menyia-nyiakan waktu, Dahlan langsung meminta ke-19 BUMN ini melakukan studi awal.
Atas hal tersebut, pengamat transportasi Joko Setijowarno mengakui Dahlan memang termasuk orang yang dapat dikatakan sukses melalui aksi-aksinya dalam memaksimalkan kinerja anak buahnya. Namun, untuk ide membangun tol di atas laut dari Jakarta sampai ke Surabaya ini, dia menilai hal tersebut tidak realistis dan hanya bentuk pemborosan saja.
Terlontarnya ide ini, menurutnya, hanya bentuk pencitraan Dahlan saja sebelum masa jabatannya habis 2014 mendatang.
"Rencana itu hanya untuk menyenangkan menteri (Dahlan) karena kan masa jabatannya tinggal setahun lagi," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (7/10) malam.
Ketidakrealistisan proyek tersebut, lanjutnya, dikarenakan sudah banyak kasus jalan tol yang tidak laik dan akhirnya tak dapat mencapai keuntungan karena tidak laku. Dia mencontohkan, ruas jalan tol Kanci-Pejagan.
"Jalan tol yang sudah ada saja tidak laku, contohnya jalan tol milik Bakrie yang akhirnya dijual ke MNC," jelas dia.
Adanya jalan tol Trans Jawa ini, Joko mengatakan manfaatnya dalam mengurangi kemacetan hanya bersifat sementara saja. Pasalnya, jalan tol justru akan memicu pertumbuhan kendaraan bermotor dan pada akhirnya bermuara pada masalah peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Ya awalnya memang tidak macet, tapi nanti juga bakal macet. Mobil tambah banyak, nanti BBM juga akan naik lagi," ungkapnya.
Pemerintah diminta tidak usah sibuk memikirkan ambisi Dahlan yang akan menggarap proyek megah ini. Sebab, jalur pantai utara (pantura) saat ini dinilai masih cukup aman. Kalaupun ada kendala kemacetan, itu hanya terjadi pada saat hari raya Lebaran saja.
"Pantura itu masih laik, hanya saja memang setiap tahunnya pemerintah harus menganggarkan dana lebih untuk memperbaiki jalan," ujar dia,
Joko menyarankan agar Dahlan lebih baik menyuarakan ide untuk mengatasi kemacetan terutama saat Lebaran tiba, salah satunya dengan mengerjakan proyek pembuatan kereta cepat. Ini dinilai lebih dapat menguntungkan semua pihak terutama masyarakat.
"Buat ide jalan tol itu udah biasa, kan masyarakat maunya cepat. Lebih baik ide membuat kereta cepat dari Jakarta ke Surabaya bisa kan empat jam tibanya," tutupnya.
Rekan Dahlan di pemerintahan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sudah menanggapi dingin wacana mantan bos PLN ini. Ide Dahlan itu belum menjadi prioritas saat ini.
"Masih akan memprioritaskan pembangunan tol Trans Jawa daripada tol yang digagas Dahlan," ujar menteri yang bertanggung jawab atas infrastruktur nasional ini.
Mimpi Dahlan membangun tol di atas laut Jawa tidak akan terlaksana tanpa persetujuan Djoko. Sebab, kata dia, Kementerian PU yang berwenang menentukan jaringan jalanan nasional.
Seperti diketahui, proyek tol Jakarta-Surabaya ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 150 triliun. Panjang tol itu sendiri ialah 775 kilo meter (Km).
Beberapa BUMN yang ditunjuk untuk mengerjakan proyek ini antara lain Jasa Marga, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jamsostek, Taspen, Pembangunan Perumahan (PP), Brantas Abipraya, Istaka Karya, Pelindo II, Pelindo III, Semen Indonesia, Krakatau Steel.
(mdk/bmo)