JK: Berpikirlah seperti GO-JEK Cs, bisa jadi solusi atasi kemacetan
"Berpikirlah seperti GO-JEK, Grab dan Uber. Sehingga, bisa menyelesaikan bagian-bagiannya. Bayangkan berapa partisipasi mereka membantu pecahkan kemacetan. Itu perkembangan yang luar biasa. Jangan lihat Indonesia dari masalah tapi lihat dari kesempatan bisnis."
Transportasi menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian dan fokus pemerintah saat ini. Setiap orang mendambakan transportasi yang lebih manusiawi, nyaman dan memenuhi prinsip-prinsip utama transportasi.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengatakan, selain transportasi, pembangunan infrastruktur juga masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Namun, di balik kedua masalah itu, ada peluang bisnis yang menjanjikan, yaitu transportasi ojek online seperti Grab, GO-JEK dan Uber yang dapat memecahkan masalah tersebut.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Berpikirlah seperti GO-JEK, Grab dan Uber. Sehingga, bisa menyelesaikan bagian-bagiannya. Bayangkan berapa partisipasi mereka membantu pecahkan kemacetan. Itu perkembangan yang luar biasa. Jangan lihat Indonesia dari masalah tapi lihat dari kesempatan bisnis," ujar JK dalam acara Outlook Transportasi Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/1).
JK menegaskan, jika dilihat dari sisi kemanusiaan, transportasi Indonesia sebenarnya sudah terbilang maju dari tahun ke tahun. Malah saat ini, lanjut dia, masyarakat kelebihan sarana transportasi dan kekurangan infrastruktur seperti jalan.
"Kalau dulu orang sering bergantungan naik bus kota sekarang tidak. Kalau dulu anak dititip naik kereta api. Sekarang tidak lagi, sudah lewat pintu tol. Kalau dulu kekurangan sarana transportasi sekarang kelebihan tapi kurang jalannya," tegasnya.
Untuk itu, lanjut JK, infrastruktur tetap menjadi kebutuhan bagi rakyat Indonesia. Kebutuhan itu akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman. "Infrastruktur itu syarat kebutuhan yang tidak berhenti," pungkasnya.
Baca juga:
1.000 angkot segera dihilangkan, jalur menuju Bogor bakal macet
Sempat molor, penghapusan angkot di Bogor dimulai Februari
DPRD DKI minta Pemprov DKI fasilitasi kapal ke Kepulauan Seribu
Plt Gubernur DKI larang penjualan tiket di terminal Rawamangun
Dirjen Hubla operasikan KN. Karimunjawa bantu tugas kenavigasian