Jokowi ingin kota besar prioritaskan pembangunan transportasi kereta
Presiden tidak ingin pengalaman DKI Jakarta yang kesulitan membangun moda transportasi kereta terulang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kota-kota besar Indonesia perlu untuk segera membangun moda transportasi efisien dan murah yakni kereta. Presiden tidak ingin pengalaman DKI Jakarta yang kesulitan membangun moda transportasi kereta terulang.
"Sekarang ini saya kira pemerintah Provinsi DKI juga sangat merasakan betapa mahalnya untuk pembelian atau pembebasan lahan. Oleh sebab itu, di kota-kota besar, baik antar kota, kereta api merupakan moda transportasi yang efisien yang ada, yang murah, karena itu harus diprioritaskan pembangunannya," kata Presiden Jokowi di Jakarta, dilansir dari laman Setkab, pekan ini.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan perlu segera dibentuknya otoritas transportasi darat di Jabodetabek, untuk menangani dan memutuskan persoalan terkait transportasi di wilayah tersebut. Menurutnya, organisasi semacam itu sangat diperlukan, seperti di negara lain dalam bentuk land transportation authority.
"Harus segera dibentuk sehingga otoritas yang berwenang yang berkuasa di situ jelas, sehingga keputusan-keputusan itu tidak harus setiap saat kita Rapat Terbatas yang seperti ini, tetapi bisa diputuskan di dalam organisasi Jabodetabek Lines Transportations Autority itu," tutur Jokowi akhir pekan ini.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan pembangunan LRT (Light Rail Transport) di Jakarta, bahwa pemerintah sudah merancang dengan pemerintah provinsi agar pembangunan LRT di Jakarta maupun Jakarta dan hinterlandnya harus segera dimulai, juga pembangunan High Speed Train dari kota ke kota antar kota pada tahun ini juga diharapkan segera juga dimulai.
"Para pejabat terkait, agar dalam merencanakan untuk membangun moda transportasi tidak terlambat dalam pembangunan, sehingga selain mahal juga menyulitkan dalam pembangunannya," jelas dia,
Dia mencontohkan rencana pembangunan Mass Rapid Transport (MRT) di Jakarta, yang sudah direncanakan sejak 26 tahun lalu, tetapi karena terlambat diputuskan sehingga saat pembangunan sekarang selain sulit dilakukan karena kota sangat padat, juga menjadi mahal karena harga pembebasan lahan.