Jokowi: Kita butuh training SDM secara besar-besaran
"Kalau investor banyak bangun kawasan wisata, hotel, resort, cottage, akan butuh tenaga terampil banyak seperti juru masak, housekeeping," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo mengingatkan agar pelatihan vokasional (vokational training) Sumber Daya Manusia (SDM) terus dioptimalkan. Hal ini bisa dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
"Pemerintah dan Kadin sudah kerja sama. Tapi saya minta jumlah besar-besaran. Saya sudah dapat angka dari pak Rosan (Ketua Kadin) dan Menko (Menko Kooordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution), angkanya masih jauh yang diharapkan. Karena dibutuhkan sebuah training besar-besaran bukan hanya ribuan tapi jutaan. Ini yang hrus kita kerjakan," kata Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Tahun 2016 di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
-
Mengapa kerja sama ekonomi Indonesia dan Kanada dipercepat? Lebih penting lagi, bagi Indonesia, kerja sama ekonomi tersebut dipercepat dengan landasan aturan dan arahan Presiden.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengucapkan, saat ini para investor mulai membangun berbagai kantor hingga hotel di Tanah Air. Dengan adanya lahan pekerjaan baru itu, tentu Indonesia membutuhkan tenaga kerja profesional yang sudah dibentuk dari pelatihan vokasional.
"Kalau investor banyak bangun kawasan wisata, hotel, resort, cottage, akan butuh tenaga terampil banyak seperti juru masak, housekeeping," ujar dia.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terus melakukan koordinasi dengan Kadin untuk memperoleh fasilitas pendukung pelatihan vokasional. Kadin dianggap lembaga yang memayungi semua asosiasi yang ada di Tanah Air.
"Jadi di sini yang sangat berperan kita harapkan Kadin. Karena masuk akal, memang harusnya yang paling tahu kebutuhan swasta ya swasta sendiri. Bukan regulator," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung soal minimnya guru profesional yang dibentuk dari pelatihan vokasional. Saat ini, kata dia, sekolah-sekolah kejuruan malah lebih didominasi guru-guru normatif.
"SMK kita 70 persen gurunya normatif bukan guru yang memiliki skill training. Guru normatif misalnya guru PPKN, Matematika, fisika. Padahal yang dibutuhkan di SMK kita adalah training yang sebanyaknya. Ini yang kita ubah guru normatif akan kita training," pungkas dia.
Baca juga:
IOI tingkatkan kapasitas SDM dan kembangkan kendaraan pedesaan
Lima menteri sepakat kerjasama industri dan SMK
Pemerintah revitalisasi pendidikan untuk siapkan SDM berkualitas
3 Perusahaan gandeng 20 SMK untuk program magang
Menko Darmin sebut masalah SDM jadi kelemahan bangun infrastruktur