Jokowi: Kita tak boleh terus menerus jago kandang
Menurutnya, liberalisasi perdagangan itu merupakan kesempatan sekaligus tantangan untuk Indonesia.
Presiden Joko Widodo menyadari bahwa pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata. Menurutnya, liberalisasi perdagangan itu merupakan kesempatan sekaligus tantangan untuk Indonesia.
"Kita tak boleh terus menerus menjadi jago kandang," kata Jokowi saat membuka rapat paripurna kabinet kerja di kantornya, Jakarta, Rabu (23/12).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang Jokowi lakukan saat blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Di mana Jokowi melakukan blusukan ke pasar? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Dalam menghadapi itu, lanjut Jokowi, terpenting Indonesia tak perlu ragu untuk melakukan pembenahan.
"Bagaimana yang belum baik diperbaiki, belum efisien diefisienkan," katanya.
"Saya kira menteri BUMN bisa mendorong agar MEA bisa digunakan untuk memperkuat daya saing BUMN, swasta, dan UMKM."
Terlepas itu, Jokowi menekankan kabinetnya untuk fokus pada lima hal tahun depan. Yaitu, pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi, penanggulangan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kesenjangan sosial atau ketimpangan ekonomi.
"Ini harus terus dimonitor pencapaian indikator itu dari hari ke hari dari bulan ke bulan."
(mdk/yud)