Jokowi Perintahkan Kementerian Kebut Belanja Produk Lokal Sebelum Akhir 2022
Ini diperlukan agar transaksi ekonomi dapat menimbulkan efek domino pada perekonomian di sisa tahun 2022. Sehingga motor ekonomi di kuartal III-2022 dan IV-2022 bisa bergerak lebih agresif, minimal sama dengan pertumbuhan kuartal II-2022.
Presiden Joko Widodo memerintahkan semua anggaran belanja di kementerian/lembaga digunakan untuk membeli produk buatan dalam negeri.
"Bapak Presiden minta untuk tahun 2022 ini seluruh kementerian lembaga fokus merealisir belanja pemerintah dan terutama dipakai untuk membeli produk-produk yang memiliki kandungan lokal tinggi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers usai Sidang Paripurna Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
Ini diperlukan agar transaksi ekonomi dapat menimbulkan efek domino pada perekonomian di sisa tahun 2022. Sehingga motor ekonomi di kuartal III-2022 dan IV-2022 bisa bergerak lebih agresif, minimal sama dengan pertumbuhan kuartal II-2022.
"Ini semuanya akan bisa mendukung pembelian ekonomi yang makin kuat di kuartal ketiga dan kuartal keempat pada saat lingkungan global sedang mengalami kecenderungan gejolak," kata dia.
Sri Mulyani menuturkan, sekarang perekonomian Indonesia sudah mencapai level sebelum pandemi. Baik dihitung dari sisi level pertumbuhan tahun 2021 maupun 2022. Sementara dari sisi defisit APBN masih relatif moderat.
"Ekonomi Indonesia tahun 2022 ini sebetulnya sudah dalam posisi yang sangat baik dan harus terus dipertahankan pada semester II,” kata dia.
Data Pertumbuhan Ekonomi
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua berhasil mencapai 5,44 persen. Bendahara negara ini menilai, pertumbuhan yang sangat impresif tinggi terjadi karena tahun lalu pada kuartal kedua itu pertumbuhannya cukup tinggi di level 7,1 persen.
"Jadi base linenya sudah tinggi tahun lalu di kuartal kedua dan tahun ini tetap bisa tumbuh di atas 5 persen. Bahkan di atas perkiraan optimis kami yaitu 5,2 persen tapi ternyata realisasinya 5,44 persen," tuturnya.
Untuk itu, pertumbuhan yang cukup kuat ini harus dijaga terus. Terutama dari faktor-faktor yang mendukungnya dari sisi domestik, karena lingkungan globalnya akan tidak pasti.
"Seperti kita ketahui faktor dalam negerinya adalah konsumsi dan investasi serta belanja pemerintah," pungkasnya.
(mdk/idr)