Jual Saham di BEI, Estika Tata Tiara Incar Dana Segar Rp 128 Miliar
Perusahaan bidang produksi dan distribusi makanan olahan terpadu tersebut akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 128,13 miliar. Itu berarti saham ETT ditawarkan seharga Rp 340 per unit.
PT Estika Tata Tiara (ETT) akan melantai di bursa saham alias IPO (Initial Public Offering) pada 2-4 Januari 2019. Jumlah saham yang bakal dilepas kepada publik sebanyak 376.862 juta unit atau sebesar 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan ETT setelah IPO.
Melansir dari laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dari IPO ini, perusahaan bidang produksi dan distribusi makanan olahan terpadu tersebut akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 128,13 miliar. Itu berarti saham ETT ditawarkan seharga Rp 340 per unit.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
Adapun dana hasil IPO ini antara lain akan digunakan sebesar 45 persen untuk pembelian sapi hidup baik lokal maupun impor. Sebesar 25 persen untuk pembelian barang dagangan berupa daging impor maupun lokal.
Sisanya 30 persen untuk investasi perluasan kandang dan membangun fasilitas produksi baru di Subang (Jawa Barat) dan Salatiga (Jawa Tengah).
Bersamaan dengan penawaran saham baru, ETT juga menawarkan Waran Seri I sebanyak 37,686 juta unit. Jika seluruh waran dieksekusi, maka saham eks waran mencapai 2,50 persen dari total saham ditempatkan dan disetor pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO saham.
Setiap pemegang 10 saham baru akan memperoleh satu Waran Seri I, dimana setiap satu Waran Seri I memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru. Sementara itu, harga pelaksanaan Waran sebesar Rp 550 per unit. Itu berarti ETT nantinya akan memperoleh tambahan modal Rp 20,73 miliar.
Rencananya, saham dan Waran ETT akan dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Januari 2019. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan pernyataan efektif untuk ETT ini pada 28 Desember 2018.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gubernur Anies Dorong Bank DKI Melantai di Bursa Saham, Ini Tujuannya
BEI Optimis Lebih Dari 57 Perusahaan Bakal IPO di Tahun Politik
Menko Darmin Ajak Masyarakat Investasi di Pasar Modal Ketimbang Beli Tanah
OJK Minta BEI Dorong Perusahaan Kelas Menengah Lakukan IPO
Awal Tahun 2019 IHSG Menguat 10,4 Poin