Harga Saham Bisa Naik Turun, Apa Penyebabnya Ya?
Masih sering bingung kenapa harga saham bisa naik turun dengan cepat? Begini penjelasannya!
Saham mulai jadi salah satu instrumen investasi yang mulai banyak dilirik pemula, seiring dengan banyaknya anak muda yang semakin melek finansial. Biarpun menjanjikan, tapi bukan berarti investasi saham nggak memiliki risiko. Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan
Waktu cek di pagi hari, harga saham A sedang melambung tinggi yang bikin tergiur untuk beli. Tapi beberapa jam kemudian, harganya tiba-tiba terjun bebas. Kok bisa begitu ya? Ternyata, fenomena ini kembali lagi pada prinsip ekonomi dasar, yaitu berhubungan dengan penawaran dan permintaan.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Kenapa orang beli saham? Dengan memiliki saham, Anda berhak atas sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen, serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini menjadikan saham sebagai instrumen investasi yang menarik bagi individu yang ingin terlibat dalam pertumbuhan dan keberhasilan suatu perusahaan.
-
Apa itu saham? Saham merupakan hak yang dimiliki oleh individu atas perusahaan sebagai hasil dari penyerahan modal dalam bentuk investasi. Dalam bentuk fisik, saham biasanya terwujud dalam lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik, yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki bagian dari perusahaan.
-
Kenapa harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Kenapa harga kripto naik saat bull market? Ketika investor percaya bahwa nilai aset akan terus meningkat mereka cenderung melakukan aksi beli dalam jumlah besar. Lonjakan permintaan ini berdampak langsung pada kenaikan harga koin sehingga mendorong beberapa koin mencapai ATH.
Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
Namun, begitu barang tersebut sudah nggak banyak diminati lagi, stoknya jadi melimpah sehingga harga barang cenderung turun.
Kinerja Sebuah Perusahaan Juga Mempengaruhi Harga
Harga saham juga dipengaruhi oleh kinerja sebuah perusahaan. Bisa dibilang poin yang satu ini termasuk faktor utama. Jika ada kabar baik dari suatu perusahaan, misalnya saja laba tahunan yang stabil, mendapatkan suntikan dana dari investor besar, atau CEO baru yang memiliki track record positif, harga sahamnya cenderung akan naik juga.
Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun.
Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum.
Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik.
Sentimen Pasar yang Positif
Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
Keadaan Sektor Industri Tertentu
Kondisi sektor industri juga dapat mempengaruhi harga saham perusahaan lain yang bergerak di dalamnya. Misalnya, saat sektor teknologi sedang naik daun, harga saham startup dan perusahaan lain di dalamnya juga cenderung akan meroket. Namun, ketika sektor teknologi sedang mengalami masalah, misalnya isu winter tech, hal tersebut juga akan mempengaruhi harga saham yang ditawarkan.
Ekonomi dalam Negeri Secara Keseluruhan
Faktor naik turunnya harga saham juga bisa berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi makro di sebuah negara. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi yang positif cenderung mendorong perusahaan untuk memiliki kinerja yang prima sehingga harga saham pun cenderung baik.
Berbeda jika terjadi inflasi atau suku bunga naik.
Kondisi ekonomi tersebut juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang membuat harga saham cenderung menurun. Jadi, penting bagi investor untuk memperhatikan ekonomi makro dan mempertimbangkan saham perusahaan yang akan dibeli.
Perlu dipahami kalau nggak ada saham yang performanya selalu baik sepanjang waktu. Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu. Hal ini sangat penting agar kamu bisa memahami produk saham yang akan dibeli, tidak melakukan pembelian karena ikut-ikutan, serta nggak terjebak pada panic selling akibat isu yang belum dikonfirmasi.