Catat! Ini Pentingnya Inflasi untuk Para Investor
Apa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?
Apa yang harus dilakukan investor saat inflasi?
Catat! Ini Pentingnya Inflasi untuk Para Investor
Octa Broker financial market analyst, Kar Yong Ang menjelaskan hubungan antara inflasi dan investasi. Dia mengatakan, inflasi menyebabkan harga naik seiring waktu, sehingga mengurangi nilai uang.
Intensitasnya di berbagai wilayah bervariasi, sehingga memberi pengaruh yang berbeda pada tabungan dan investasi.
“Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,” ujar Kar Yong Ang.
Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
Indeks Harga Konsumen (IHK) mengukur inflasi dengan melacak apa yang dibayar untuk barang kebutuhan sehari-hari.
Indeks Harga Produsen (IHP) melihat perubahan harga dari perspektif penjual dan produsen.
Menurut Kar Yong Ang, kebanyakan orang membicarakan inflasi dari sudut pandang IHK yang menunjukkan biaya hidup secara keseluruhan.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa pelajaran penting dalam investasi? Salah satu pelajaran paling penting dari seseorang sekalibernya, yang telah mencapai kesuksesan monumental di pasar, adalah bahwa seseorang tidak boleh mencoba memprediksi pasar.
-
Kenapa perlu belajar investasi? Layaknya hal dasar, bagi para investor pemula sebaiknya menggali informasi dan belajar cara berinvestasi yang paling cocok dengan tujuan dan profil risiko Anda. Misalnya, biasakan diri untuk membaca berita seputar topik ekonomi agar mulai terbiasa dan akhirnya memahami bagaimana investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
-
Mengapa penting untuk mempelajari cara berinvestasi? Karena inflasi mengikis nilai uang dari waktu ke waktu, sangat penting untuk mempelajari cara berinvestasi dengan benar sehingga simpanan Anda dapat mengimbangi, atau idealnya mengalahkan pasar.
-
Apa tujuan utama dari investasi? Selanjutnya, tentukan tujuan dan jangka waktu berinvestasi. Dengan menentukan tujuan dan jangka waktu, Anda bisa lebih fokus serta terarah mengelola portofolio yang dimiliki.Misalnya berinvestasi untuk dana pernikahan dalam waktu 5 tahun ke depan, atau jalan-jalan bersama keluarga 2 tahun lagi.
-
Mengapa menghitung persentase kenaikan penting untuk para pelaku usaha? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan.
“Inflasi inti tidak meliputi harga bahan makanan dan energi yang berfluktuasi, dan memberi gambaran lebih jelas mengenai inflasi stabil suatu perekonomian,” terang Kar Yong Ang.
Penyebab Inflasi
- Permintaan. Saat permintaan akan barang dan jasa naik, harga pun naik (inflasi yang ditarik oleh permintaan). Permintaan domestik yang kuat menarik investor asing, meningkatkan permintaan akan mata uang lokal, dan menyebabkan apresiasi mata uang.
- Biaya. Naiknya biaya produksi, seperti upah dan bahan mentah, meningkatkan harga (inflasi yang didorong oleh biaya). Negara-negara yang menghadapi inflasi yang didorong oleh biaya menjadi makin kompetitif dalam perdagangan, yang akan menyebabkan depresiasi mata uang.
- Utang nasional. Utang nasional yang tinggi mendorong pemerintah untuk mencetak lebih banyak uang, yang berpotensi meningkatkan inflasi. Tingginya utang dipadukan dengan kekhawatiran akan inflasi mengurangi keyakinan investor dan mendorong terjadinya depresiasi mata uang.
- Persediaan uang. Meningkatnya persediaan uang mendorong inflasi, sementara mengurangi persediaan uang membantu mengendalikan tekanan inflasi.
Kar Yong Ang mengatakan, inflasi memiliki berbagai pengaruh berbeda pada kelas aset. Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
Namun, investasi berpenghasilan tetap seperti obligasi dapat mengalami kerugian karena pembayaran bunga tetap real menjadi kurang bernilai.
Sementara, real estate dan komoditas sangat baik sebagai nilai lindung terhadap inflasi karena nilainya cenderung meningkat seiring dengan harga.
“Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
Hal ini karena barang dan jasa di negara berinflasi rendah menjadi relatif lebih murah sehingga meningkatkan minat akan mata uangnya.
Dari sudut pandang trading, kata Kar Yong Ang, jika menurut Anda inflasi suatu negara akan lebih rendah dari negara lainnya, Anda dapat membeli mata uang negara dengan inflasi yang lebih rendah.
“Dengan demikian, ketika tingkat inflasi berbeda, Anda bisa trading mata uang di platform Octa, broker finansial yang diakui secara global sejak tahun 2011, dan berpotensi menghasilkan profit dari selisih nilai,” jelas Kar Yong Ang.
Selain itu, data inflasi memberikan petunjuk mengenai apa yang selanjutnya mungkin akan dilakukan bank sentral dengan tingkat suku bunga.
Saat inflasi tinggi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan investasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi.
Sebaliknya, selama periode inflasi rendah atau deflasi, bank sentral biasanya menurunkan suku bunga untuk menstimulasi pinjaman dan pengeluaran.
Trader Harus Apa?
1. Tingkat suku bunga tinggi merugikan saham
Saat tingkat suku bunga meningkat, biaya pinjaman bisnis juga meningkat sehingga mengurangi profitabilitas.
Misalnya, jika perusahaan memiliki pinjaman atau obligasi dengan tingkat suku bunga yang berbeda-beda, pembayaran bunganya akan meningkat dan berpotensi menurunkan penghasilan.
Selama kejutan inflasi 2022–2023, saham mengalami volatilitas besar saat investor bereaksi terhadap perubahan tingkat suku bunga dan ekspektasi inflasi.
Oleh sebab itu, nilai pasar obligasi yang sudah ada akan menurun dan menyebabkan kejatuhan harga obligasi.
Misalnya, jika seorang investor memegang obligasi dengan tingkat suku bunga tetap 3% dan obligasi baru dikeluarkan dengan tingkat suku bunga 5%, investor itu dapat menjual obligasinya dengan diskon untuk mengimbangi keuntungan lebih tinggi yang ditawarkan oleh obligasi baru.
3. Peningkatan suku bunga memperkuat mata uang
Saat bank sentral menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi, bank sentral menarik minat investor asing yang mencari keuntungan lebih tinggi.
Minat yang lebih besar terhadap mata uang negara tersebut akan meningkatkan nilainya.
Misalnya, jika Federal Reserve AS meningkatkan suku bunga, investor akan membeli lebih banyak dolar AS, yang akan memperkuat dolar terhadap mata uang lainnya.
4. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi menurunkan permintaan akan komoditas
Kenaikan suku bunga menurunkan aktivitas perekonomian secara keseluruhan, tetapi beberapa komoditas seperti minyak dan gas berperan sebagai lindung nilai dari inflasi.
Selama periode inflasi tinggi, investor dapat mengalokasikan lebih banyak modal pada komoditas sebagai penyimpanan nilai.
Misalnya, selama kejutan inflasi 2022–2023, harga minyak dan gas mengalami peningkatan tinggi karena investor ingin melindungi aset mereka dari tekanan inflasi.
Kar Yong Ang menambahkan, inflasi memiliki manfaat jangka pendek, seperti mendorong kenaikan upah dan menstimulasi pertumbuhan, terutama di perekonomian yang kuat.
Namun, jika berkelanjutan, inflasi akan menguras tabungan masyarakat dan mengurangi daya beli mereka.
“Untuk melawannya, investasi dalam perusahaan solid yang menawarkan barang dan obligasi pemerintah merupakan ide bagus selama inflasi,” tegas dia.
Selain itu, jika Anda tahu bagaimana suatu peristiwa tertentu memengaruhi tingkat suku bunga, Anda dapat memanfaatkannya dengan cepat.