Forbes mencatat harta kekayaan milik Jhunjhunwala mencapai USD5,8 miliar atau Rp94,5 triliun (kurs Rp16.304).
Forbes mencatat harta kekayaan milik Jhunjhunwala mencapai USD5,8 miliar atau Rp94,5 triliun (kurs Rp16.304). © 2024 merdeka.com
Salah satu investor tersukses di India, Rakesh Jhunjhunwala, meninggal dunia pada 14 Agustus 2022. Namun, warisannya tetap hidup dan akan bertahan untuk generasi mendatang. Forbes mencatat harta kekayaan milik Jhunjhunwala mencapai USD5,8 miliar atau Rp94,5 triliun (kurs Rp16.304). Dia mulai berinvestasi dengan USD100 atau Rp1,6 juta pada tahun 1985 ketika Indeks Bursa Efek Bombay berada pada angka 150; sekarang diperdagangkan lebih dari 50.000.
Orang lain juga bertanya?
Bagaimana cara memulai investasi?
Misalnya, biasakan diri untuk membaca berita seputar topik ekonomi agar mulai terbiasa dan akhirnya memahami bagaimana investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta?
Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta.
Mengapa Jasa Raharja fokus pada pengelolaan investasi?
“Peningkatan ini menunjukkan komitmen Jasa Raharja untuk terus mengembangkan portofolio investasinya serta intensifikasi dalam optimalisasi pendapatan dan mencapai hasil yang menguntungkan bagi perusahaan,“
Bagaimana cara membeli Reksa Dana?
Pembelian Reksa Dana cukup terjangkau, mulai dari Rp 100,000,- (seratus ribu rupiah).
Reksa dana apa yang bisa dibeli dengan modal Rp100.000?
Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang. Pasalnya, terdapat instrumen reksa dana yang bermodal Rp100.000 sudah bisa mulai investasi reksa dana.
Siapa yang menginvestasikan uang 100 juta?
Saudara Defri, yang sudah mengenal kontraktor tersebut sebelumnya, juga menginvestasikan uang sejumlah 100 juta rupiah.
Jhunjhunwala berinvestasi di beberapa perusahaan lintas sektor atas namanya dan nama istrinya, Rekha Jhunjhunwala. Dia juga berinvestasi melalui perusahaan penasihat investasi dan manajemen aset miliknya sendiri, Rare Enterprises. Setelah kematiannya, Rekha Jhunjhunwala mewarisi portofolio tersebut. Sebagai orang sukses dari India, ia tak segan-segan memberikan lima pelajaran yang bisa dipelajari banyak orang dari gaya investasi yang selama ini dia lakukan.
Adapun di antaranya yakni pertama adalah kesabaran. Kesabaran mungkin, merupakan faktor terbesar di balik kesuksesannya. Selain itu, ketenangannya selama gejolak pasar juga merupakan sifat yang patut ditiru. Dia percaya bahwa seseorang harus meluangkan waktu sebelum membuat taruhan dan percaya bahwa investasi emosional tanpa penelitian yang tepat adalah cara pasti untuk menderita kerugian. "Keputusan yang diambil secara tergesa-gesa selalu menghasilkan kerugian besar. Luangkan waktu Anda sebelum menaruh uang di saham mana pun," kata Jhunjhunwala.
Kedua, kemampuan untuk melihat peluang jangka panjang: Jhunjhunwala adalah ahli dalam melihat peluang dan ia percaya akan pentingnya memiliki kesabaran dan pandangan jangka panjang dalam berinvestasi. Pelajaran selanjutnya adalah belajar dari kesalahan. Jhunjhunwala cepat belajar dari kesalahan dan tidak takut membuat kesalahan. Namun, ia tidak pernah percaya untuk melampaui batas. Seperti yang pernah ia katakan, "Saya tidak takut membuat kesalahan.
Namun, kesalahan saya adalah kesalahan yang dapat saya tanggung. Itu sangat penting, kesalahan akan terjadi, tetapi Anda harus memastikan bahwa Anda melakukannya dalam batas yang dapat Anda tanggung. Kemudian, jangan pernah mencoba memprediksi pasar. Salah satu pelajaran paling penting dari seseorang sekalibernya, yang telah mencapai kesuksesan monumental di pasar, adalah bahwa seseorang tidak boleh mencoba memprediksi pasar.
Terakhir adalah penilaian menjadi sangat penting. Seseorang harus memahami penilaian saham sebelum berinvestasi di dalamnya. Saham yang dibeli dengan penilaian yang wajar memiliki peluang yang signifikan untuk naik. Namun, saham yang sedang naik daun dengan penilaian premium dapat menjadi sumber kerugian yang pasti. "Jangan pernah berinvestasi dengan valuasi yang tidak masuk akal. Jangan pernah berinvestasi pada perusahaan yang sedang menjadi sorotan," tutup Jhunjhunwala.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Yunita Amalia