Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Saat memasuki bulan Ramadhan, banyak masyarakat muslim di Indonesia yang berlomba-lomba untuk berbagi rezeki kepada orang yang membutuhkan. Misalnya membagikan takjil atau menu buka puasa.
Di sisi lain, momentum bulan puasa biasanya terjadi penurunan aktivitas investasi.
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Community Lead IPOT, Angga Septianus mengakui selama bulan Ramadan banyak orang memang lebih fokus pada amal dan kegiatan keagamaan. Tak heran terjadi penurunan aktivitas investasi.
Hal ini juga disebabkan oleh hari libur yang panjang sehingga para investor mengalokasikan dananya untuk konsumsi pribadi. Menurut Angga, sebaiknya masyarakat tetap berinvestasi meskipun jumlahnya tidak besar.
"Nah, sementara beberapa orang mungkin lebih memilih untuk mempertahankan keuangan dan menunda keputusan investasi, tetap berinvestasi meski dengan modal kecil tentu menjadi keputusan yang bijak," kata Angga dalam keterangannya, Minggu (10/3).
Angga mengingatkan untuk jangan terburu-buru untuk berinvestasi dengan modal besar.
Mulailah dengan nominal kecil sesuai dengan kemampuan keuangan. Misalnya dari uang yang disisihkan dari bujet uang makan siang selama puasa.
"Memulai investasi dengan modal kecil memungkinkan kamu untuk merasakan dan memahami proses investasi dengan baik," tutur Angga.
Angga bilang, banyak orang yang merasa kesulitan mengelola keuangan dan menyisihkannya untuk investasi selama bulan Ramadan. Padahal masalah ini seringkali muncul karena sulit menahan diri dari godaan atau lapar mata.
"So, kendalikan diri dari godaan yang hanya berdasarkan keinginan semata dan bukan kebutuhan serta lapar mata selama Ramadan supaya tetap bisa investasi," kata Angga.
3. Tetapkan tujuan dan pahami risiko
Tentukan tujuan investasi dengan jelas. Sekedar ingin mengumpulkan dana untuk pendidikan anak, pensiun, atau tujuan jangka panjang lainnya.
Menurutnya menetapkan tujuan akan membantu membuat strategi investasi yang sesuai. Selain itu, sebelum memulai investasi pahami juga risiko yang mungkin dihadapi dan potensi keuntungan yang dapat diraih.
"Pelajari instrumen investasi yang berbeda dan tentukan seberapa besar risiko yang dapat diterima," kata Angga.
Langkah awal untuk memula investasi adalah investasi reksa dana. Terlebih, investasi bisa dilakukan dengan modal yang sangat terjangkau.
Hanya dengan Rp100.000 saja sudah bisa investasi reksa dana. Investasi reksa dana ini benar-benar cocok untuk investor pemula dan mudah dilakukan secara online.
Pahami dengan seksama jenis-jenis reksa dana yang tersedia. Ada reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran.
"Tipsnya, pilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi," kata Angga.
Angga memandang dengan cara melakukan riset menyeluruh tentang reksa dana perlu dipertimbangkan.
Tinjau kinerja historisnya, biaya-biaya terkait, dan kebijakan investasinya.
"So, Ramadan adalah bulan penuh berkah. Mari jadikan bulan suci ini sebagai awal perjalanan keuangan yang cerdas dan penuh berkah," kata Angga.
"Dengan memulai investasi di bulan Ramadan, kita tidak hanya berinvestasi untuk diri sendiri, tapi juga untuk keberlangsungan amal dan pencapaian tujuan-tujuan finansial," tutup Angga.
Volume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaApabila dilihat dari periode lebaran tahun sebelumnya, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 12,97 persen atau naik sebanyak 714.794 kendaraan.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaBeberapa instrumen investasi ini diyakini tetap menguntungkan tahun ini meski kondisi ekonomi global suram.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaMasuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca Selengkapnya