3 Instrumen Investasi yang Tetap Bikin Cuan Meski Ekonomi Global Lesu
Di tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Sejumlah pengamat memprediksi gejolak perekonomian global masih berlanjut hingga tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh konflik di wilayah Timur Tengah yang kian memanas. Kondisi ini diperparah dengan masih berlanjutnya era suku bunga acuan tinggi. Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga atau BI rate di kisaran 6,25 persen.
Kondisi ketidakpastian perekonomian global tersebut tentunya harus disikapi dengan baik oleh masyarakat di Indonesia. Antara lain dengan lebih bijak mengatur keuangan termasuk untuk investasi. Berikut rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait instumen investasi yang berpotensi mendatangkan keuntungan di tahun 2024:
-
Apa saja jenis reksa dana? Ada berbagai jenis reksa dana, termasuk reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Apa yang dimaksud dengan investasi legal? Investasi legal biasanya terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga pengawas terkait. Anda dapat memeriksa daftar perusahaan yang terdaftar di situs resmi OJK.
-
Bagaimana cara mengelola investasi? Evaluasi kembali portofolio investasi Anda dengan mempertimbangkan resiko dan potensi keuntungan. Konsultasikan dengan penasihat keuangan jika perlu untuk mengatur ulang strategi investasi yang lebih aman selama periode ketidakpastian ekonomi.
Instrumen investasi saham
OJK menilai investasi saham berpotensi memberikan keuntungan dilihat dari potensi pertumbuhan laba emiten dan makroekonomi Indonesia tahun 2024. Di lihat dari data historis pasar modal, di tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan khususnya dari saham-saham perusahaan yang bergerak di sektor finansial, konsumen, dan media.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi, dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor.
Sementara itu, khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan 811 ribu investor saham menjadi 5,25 juta investor saham.
"Artinya semakin banyak masyarakat yang terinklusi menjadi investor pasar modal Indonesia. Apakah Sobat merupakan salah satu investor pasar modal?," tulis OJK melalui laman sikapiuangmu.ojk.go.id dikutip Minggu (25/8).
Reksa dana
Reksa dana masih dalam kelompok pilihan investasi di tahun 2024. Reksa dana indeks maupun saham bisa menjadi pilihan, terutama bagi investor yang memiliki tujuan jangka panjang.
"Tentunya pilih jenis reksa dana sesuai dengan masing-masing profil risiko dan jangka waktu investasi Sobat," sebut OJK.
Selain itu, reksa dana pendapatan tetap juga berpotensi menguntungkan karena ada tren penurunan suku bunga acuan, cocok bagi investor moderat. Bahkan, reksa dana pasar uang diprediksi akan stabil di tahun 2024.
"Bagi Sobat yang ingin melakukan strategi wait and see, dapat memanfaatkan instrumen reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap untuk berinvestasi jangka pendek sembari menunggu momen yang tepat untuk mulai melakukan diversifikasi investasi di saham," ungkap OJK.
Obligasi
Instrumen investasi obligasi diprediksi cocok sebagai sasaran investasi di tahun 2024 karena dorongan untuk mendiversifikasi risiko. Obligasi sebagai instrumen berpendapatan tetap (fixed income) layak menjadi pilihan bagi investor yang sensitif terhadap sentimen pasar dan fluktuasi kondisi ekonomi di tahun politik.
Salah satu pilihan obligasi yang paling aman adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah. Apalagi, Kementerian Keuangan akan kembali menerbitkan beberapa obligasi pemerintah seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Negara Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), Saving Bonds Ritel (SBR), dan Cash Waqf Link Sukuk (CWLS).
Agar investasi kamu optimal, jangan lupa lakukan analisis fundamental. Misalnya pelajari prospektus instrumen investasi dan ingat selalu prinsip ke depan prinsip legal dan logis dalam menentukan instrumen investasi.