Rosan Roeslani Bakal Terbang ke Singapura, Demi Dapat Investor Asing
Rosan masih membidik pemasukan investasi asing di lingkup Asia Tenggara.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani akan mengunjungi Singapura pekan depan untuk membahas bisnis dengan korporasi besar asal Negeri Singa tersebut. Satu di antaranya adalah Temasek Holdings Limited hingga Government of Singapore Investment Corporation Private Limited (GIC) selaku perusahaan dana investasi Pemerintah Singapura.
"Rencananya memang awal minggu depan saya ke Singapura untuk bertemu seperti sudah confirm dengan Temasek, GIC. Termasuk beberapa kementerian seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan juga dengan chairman-nya Singapore Economic Development Board (EDB), itu adalah BKPM-nya di sana," ungkapnya saat ditemui di St Regis Hotel, Jakarta, Rabu (21/8).
"Juga masih ada beberapa lagi, jadi cukup padat lah, acara selama dari Senin sampai Rabu, dan juga dengan beberapa company lagi di sana," kata Rosan.
Namun, Rosan belum bisa menyebut potensi nilai investasi yang bisa dikantongi sepulang dari Singapura. Sebab, agenda tersebut merupakan undangan langsung dari Pemerintah Singapura kepada pihaknya di Kementerian Investasi/BKPM.
"Saya diterima langsung nanti oleh deputy prime minister, dan masing-masing menteri juga ingin berbicara langsung dengan saya, dan termasuk chairman dari temasek, GIC, EDB, dan lain-lain," imbuhnya.
Sementara ini, Rosan masih membidik pemasukan investasi asing di lingkup Asia Tenggara. Sebelum bisa berekspansi ke luar ASEAN, Singapura jadi target utama untuk memungut foreign direct investment (FDI).
"Mungkin saya ke Singapura dulu, karena Singapura kan adalah negara nomor satu investor terbesar di Indonesia. Saya berharap kunjungan saya ini bisa menghasilkan suatu hasil yang optimal, dan bisa segera diimplementasi," tutur Rosan.
Indonesia kalahkan Singapura di investasi digital
Bicara soal investasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua negara tujuan investasi digital di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2023.
Dalam catatannya, nilai investasi digital Indonesia telah menembus USD 22 miliar atau setara Rp356,83 triliun. Adapun, posisi pertama negara tujuan investasi digital di ASEAN masih ditempati Singapura.
"Untuk tujuan investasi digital kita terbesar kedua tujuan investasi mendekati USD22 miliar sesudah Singapura yang menjadi hub, karena dia membagi, tetapi Indonesia betul-betul masuk di tahun 2023," ujar Airlangga dalam acara Festival Ekonomi Pengembangan Digital di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (1/8).
Airlangga bilang, capaian ini tak lepas dari upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran. Ini tak lepas dari proyeksi kian meluasnya pengembangan ekonomi digital ke depan. Hasilnya, saat ini Indonesia peringkat daya saing Indonesia naik 11 peringkat ke posisi 45 pada tahun 2023.