Singapura Bakal Investasi Rp929 Miliar di IKN untuk Bangun PLTS
Rosan menjelaskan Sembcorp berminat akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan Singapura berminat investasi di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Rosan bilang salah satu pengusaha asal Negeri Singa ingin membuat solar panel di ibu kota baru Indonesia.
"Saya dari Singapura kebetulan saya ketemu dengan Sembcorp, mereka mau investasi di solar panel," ujar Rosan dikutip dari Antara Rabu (4/9).
Rosan menjelaskan Sembcorp berminat akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell. Nilai investasinya sekitar USD60 juta atau setara Rp929,52 miliar untuk menghasilkan listrik berkapasitas 5-6 megawatt.
"Investasinya kurang lebih USD60 juta akan membangun solar cell sekitar 5-6 megawatt," kata Rosan.
Kemudian pihak lainnya yang berminat terhadap investasi di IKN yakni Raffles Education Center.
"Kemudian satu lagi adalah Raffles Education Center, mereka mau berinvestasi di IKN," ujar Rosan.
Hasil Kunjungan Kerja 10 Hari di Singapura
Dia bercerita dalam kunjung kerja perdana sebagai Menteri Investasi, Rosan mendapat sambutan hangat di Singapura. Dia juga sempat bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong beserta jajarannya.
"Saya juga cukup kaget (surprise), saya datang ke Singapura, saya diterima langsung oleh perdana menterinya.
Selama 10 hari di Singapura, Rosan banyak bertemu dengan para pengusaha. Dia mengaku mendapat sejumlah masukan dari para investor.
"Jadi wajar saya datang kesana untuk mendapatkan pemahaman dan juga mendapatkan informasi mengenai apa appetite mereka, apa preference mereka terutama ke depannya," kata Rosan.
Dasar Pembangunan IKN di Kalimantan Timur
Sebagai informasi, berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Pemindahan ibu kota negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Ibu Kota Negara Nusantara yang selanjutnya disebut IKN mempunyai fungsi sentral dan menjadi simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa dan negara. Oleh karena itu, pemindahan dan pengembangan ibu kota yang baru perlu didasarkan pada perkembangan prinsip pembangunan kota yang matang serta kebutuhan dan visi jangka panjang suatu bangsa.
Paradigma perencanaan dan prinsip pengembangan IKN disusun menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan di lokasi yang baru. Tujuan pembangunan Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam rangka memeratakan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas 2045.