Investasi Asing Diklaim Antre Masuk IKN di Era Pemerintahan Prabowo
Penjajakan investasi asing di IKN terus berdatangan, misalnya dari perusahaan Singapura.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani menyebut bahwa investasi asing ke proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) masih akan terus berdatangan di era pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Jadi menurut saya, seeing is believing ya. Jadi kalau kita ke sana, saya ada beberapa berbicara lagi dengan investor asing juga untuk berinvestasi di IKN. Karena mereka sudah melihat, sudah mulai terbentuk dan sudah mulai terbangun ekosistemnya," ujarnya di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa (15/10).
Rosan mengatakan, penjajakan investasi asing di IKN terus berdatangan, misalnya dari perusahaan Singapura. Menurut dia, sejumlah investor asing yang telah masuk ke proyek ibu kota baru turut membangun citra IKN sebagai tempat yang potensial.
"Karena biasanya begitu investasi sudah masuk dari satu negara, dalam hal ini kan Singapura sudah masuk, mereka tentunya akan melihat kalau ini dari BKPM mereka sendiri sudah masuk. Jadi ini kan juga memberikan kepercayaan," ungkapnya.
Kendati begitu, pemerintah tetap bakal memastikan bahwa investasi yang masuk ke IKN harus berkualitas. Pemerintah pun menjanjikan sejumlah insentif fiskal bagi para investor yang bersungguh-sungguh ingin menanamkan modalnya di sana.
"Ini kan ibu kota negara, jadi harus investasi yang berkualitas. Dan ini kita juga akan aktif, dan inisiatifnya juga di IKN kan lebih baik. In term of dari tax holiday, itu juga lebih baik dari investasi di luar IKN," kata Rosan.
Investasi yang Sudah Masuk ke IKN
Lebih lanjut, dia menceritakan sejumlah investasi asing yang telah berjalan di IKN. Semisal Sembcorp Utilities Pte Ltd yang membangun solar panel 5-6 MW senilai USD 60 juta.
"Mereka investasi di solar panel, di sana kurang lebih nilainya 60 juta dolar. Insya Allah akhir bulan, akhir tahun ini sudah selesai. Jadi kan tenaganya, tenaga bersih tuh di IKN," imbuh Rosan.
Selain itu, ada perusahaan China, Delonix yang membangun mal, hotel dan apartemen. Lalu, Australian Independent School yang membangun sekolah internasional. Hingga investor Rusia melalui Magnum Estate yang membangun proyek mixed use di IKN.
"Jadi ekosistemnya sudah mulai terbentuk. Dari sekolah, rumah sakit sudah selesai, restoran juga, kemudian entertainment juga sudah mulai dibangun. Jadi ekosistem ini sudah mulai terbentuk," pungkas Rosan.