Jokowi Groundbreaking Proyek Investor China dan Australia di IKN Pekan Depan
Investasi dari China akan bergerak di campuran jasa. Sedangkan, investasi dari Australia dalam sektor pendidikan.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan groundbreaking pembangunan asal investasi asing di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September ini. Investor tersebut berasal dari China dan Australia.
Hasan menjelaskan, bahwa investasi dari China akan bergerak di campuran jasa. Sedangkan, investasi dari Australia dalam sektor pendidikan.
"Ya kalau tidak salah yang dari China itu mixed use ya. Itu mungkin ada campuran jasa, ada perhotelan, ada mal, ada perkantoran. Yang Australia kayaknya pendidikan sekolah," kata Hasan dalam konferensi pers di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).
"Nanti tanggal 19 atau tanggal 20 (September) itu akan ada rencana groundbreaking di IKN" sambungnya.
Hasan mengklaim, dari investasi asing tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan investor asing terhadap IKN mulai terlihat.
"Jadi ini sudah menunjukkan bahwa kepercayaan swasta itu dan termasuk juga investor asing untuk berinvestasi di IKN sudah kelihatan wujudnya," pungkasnya.
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sekaligus Plt. Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Raja Juli Antoni mengungkapkan, investor asing dari China dan Australia akan berpartisipasi dalam groundbreaking ke delapan di Nusantara, Kalimantan Timur pada bulan ini.
"Insya Allah pada hari Kamis 12 September, Bapak Presiden RI Joko Widodo akan ke IKN dan Insya Allah kami akan melakukan groundbreaking kembali. Terdapat 6 sampai 8 investor yang siap groundbreaking, dua di antaranya ada investor dari luar negeri. Pertama dari Delonix China yang akan membangun mall, hotel, apartemen, juga pusat-pusat perbelanjaan. Total investasi sekitar Rp500 miliar," ujar Raja Juli di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (9/9).
Dia juga menambahkan, investor asing kedua dari Australian Independent School yang juga akan membangun sekolah dengan total investasi tahap awal Rp150 miliar. Dengan demikian, secara keseluruhan hingga saat ini sudah terdapat tujuh groundbreaking dan selanjutnya groundbreaking kedelapan. Sudah ada 31 investor yang masuk dengan total investasi sekitar Rp56,8 triliun.
Menurut Raja Juli, sebenarnya sudah ada dari 31 investor yang masuk, terdapat enam yang modelnya kerja sama antara investor lokal dan investor asing contohnya Rumah Sakit Mayapada itu kerja sama dengan Rumah Sakit Apollo dari India.
Kemudian untuk pengadaan energi, PLN bekerja sama dengan SembCorp Singapura.Dengan demikian terdapat enam perusahaan yang sebenarnya sudah kerja sama, dan yang murni investasi asing dalam bentuk investasi asing atau direct investment itu baru besok di groundbreaking kedelapan.
"Sebenarnya kalau kita akui, banyak sekali antrean dari investor asing. Tapi memang sistem governance internal OIKN-nya harus diperbaiki," katanya.
Kemudian bagaimana secara cepat dapat merespon proposal, melakukan matching dengan lahan yang ada, dengan tata ruang yang ada.
"Sekarang saya kira dengan besok ini groundbreaking, kami akan menemukan pola yang bisa mempercepat pembangunan di IKN," tegasnya.
Tidak hanya dari APBN tapi juga dari investasi baik itu dalam bentuk investasi langsung maupun dalam bentuk Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau private-public partnership.
Sebagai informasi, berdasarkan Lampiran UU No. 3 Tahun 2022 tentang Rencana Induk IKN, dalam rangka mendukung persiapan, pembangunan, dan pemindahan, serta penyelenggaraan pemerintahan khusus IKN, Pemerintah melakukan sinergi pendanaan yang bersumber dari APBN dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sinergi pendanaan tersebut diperlukan agar terdapat kesinambungan fiskal dengan melakukan berbagai upaya, antara lain dengan mengoptimalkan penggunaan skema-skema pendanaan yang kreatif dan inovatif dengan tetap menjaga akuntabilitas.
Sumber pendanaan dimaksud, antara lain APBN yang dapat dilakukan melalui alokasi anggaran belanja dan/atau pembiayaan, kemudian skema KPBU untuk mendukung IKN. Selanjutnya skema partisipasi badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara termasuk BUMN/swasta murni.
Skema dukungan pendanaan/pembiayaan internasional yang merupakan skema untuk mewadahi pemberian dana, antara lain dari bilateral/lembaga multilateral yang hendak berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang hijau dan cerdas yang dapat melalui hibah dan/atau pemberian dana talangan. Skema pendanaan lainnya yakni creative financing, seperti crowd funding dan dana dari filantropi.