Komandan Paspampres Bantah Anggotanya Pukul Mahasiswa yang Swafoto dengan Jokowi di Samarinda
Komandan Paspampres mengatakan, banyak personel pengamanan dari pihak wilayah saat itu.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Achiruddin memastikan anggotanya tidak melakukan pemukulan terhadap seorang mahasiswa dalam kunjungan Presiden RI Joko Widodo di Samarinda, Kalimantan Timur.
"Yang pasti tidak ada pemukulan oleh Paspampres" kata Achiruddin, Selasa (10/9).
Dia mengatakan, banyak personel pengamanan dari pihak wilayah saat itu. Tidak hanya dari Paspampres.
Achiruddin pun meminta masyarakat tak ngotot dan agresif apabila ingin berfoto dengan Jokowi. Dia mengingatkan masyarakat harus memahami SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden.
"Kami berharap, masyarakat juga memahami SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden, sehingga tidak berbuat yang agresif dan terkesan membahayakan obyek VVIP. Apabila ingin foto, tidak perlu ngotot atau agresif," ujarnya.
Dia menuturkan, Jokowi akan menerima permintaan swafoto dengan masyarakat. Hanya saja, masyarakat harus antre sebab banyak yang ingin berfoto dengan Jokowi.
"Bapak presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Namun harus antre, karena banyak peminatnya," ucap dia.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana juga menanggapi kabar dugaan pemukulan terhadap seorang mahasiswa saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.
Yusuf mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Paspampres dan mendapatkan informasi bahwa tidak ada pemukulan oleh personel Paspampres.
Dalam video yang viral di media sosial, tampak seorang pemuda menerobos penjagaan dan menghampiri kendaraan Jokowi untuk meminta swafoto. Peristiwa itu diduga terjadi usai Jokowi membuka MTQ XXX Tingkat Nasional di Samarinda.
Jokowi tampak melayani swafoto tersebut. Namun, usai melakukan swafoto dan keluar dari barisan pengamanan Jokowi, pemuda itu ditegur seseorang agar tidak mengulangi cara-cara yang dilakukan dengan menerobos barisan pengamanan.
Sesaat setelah itu, dia tampak dipukul di area perut atau dada oleh seseorang dan terlihat kesakitan. Meski sempat menyebut pemukulan oleh Paspampres, dia tampak tidak yakin siapa yang telah memukulnya.
Pihak Istana pun menyatakan akan segera mengecek kemungkinan pemukulan oleh personel pengamanan wilayah.