Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Investasi Terbaik untuk Dana Pensiun: Lebih Untung Mana?

6 Investasi Terbaik untuk Dana Pensiun: Lebih Untung Mana? 

6 Investasi Terbaik untuk Dana Pensiun: Lebih Untung Mana? 

Ada untung dan ruginya jika memilih investasi untuk dana pensiun tersebut

Octa Broker Financial Market Analyst , Kar Yong Ang mengatakan mengelola harta pribadi sangat penting untuk merencanakan pensiun.

Dengan banyaknya negara Asia yang menghadapi kesulitan untuk mengubah sistem pensiun, masyarakat seakan tidak mendapat dukungan dalam menyelesaikan persoalan tabungan pra-pensiun.

Menurut Kar Yong Ang, masa pensiun menghadirkan persoalan keuangan yang signifikan. Terlepas dari apakah seseorang memenuhi syarat untuk menerima dana pensiun. 

“Mengingat pendapatan pribadi pensiunan yang lebih rendah daripada gaji semasa masih aktif bekerja, muncul pertanyaan tentang tabungan pensiun,” kata Kar Yong Ang.

Menurut Kar Yong Ang, ada enam pilihan investasi yang paling berpotensi menghasilkan cukup keuntungan dalam jangka waktu yang masuk akal.

Mana yang paling menguntungkan?

1. Forex

Pilihan investasi paling dinamis yang menawarkan likuiditas tak tertandingi, yang berarti peluang profit yang cukup untuk pemain ritel.

Menurut dia, kelebihan Forex juga meliputi persyaratan modal awal yang rendah, trading sepanjang hari, dan leverage yang dinikmati oleh pesertanya. 

“Meski butuh keterampilan dan pengetahuan untuk menghasilkan profit yang konsisten di trading Forex, sifatnya yang dapat dipahami menjadikan trading Forex sebagai cara populer untuk mulai menabung dana pensiun,” jelas Kar Yong Ang.

Selain itu, Forex menyajikan peluang untuk menghasilkan pendapatan ekstra tanpa harus menunggu lama untuk menikmati keuntungannya. Menawarkan tingkat kontrol yang tinggi atas investasi serta modal awal minimal yang rendah.

“Forex adalah pilihan investasi yang jauh lebih mudah bagi pelaku ritel dibandingkan saham atau indeks, dan jauh lebih dinamis dibandingkan rekening tabungan atau pasar komoditas,” tegas Kar Yong Ang. 

2. Kripto

Dengan Bitcoin yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan Maret dan halving yang mengurangi imbalan untuk para penambang pada bulan April, pasar kripto tampak bersemangat setelah awal tahun yang lesu.

Akan tetapi, regulasi yang mudah berubah di arena ini menambah tuntutan bagi investor retail, dalam hal toleransi terhadap risiko dan kecepatan pengambilan keputusan. 

3. Emas

Tidak ada regulator bank sentral yang menetapkan aturan mainnya. Di sini, hukum penawaran dan permintaan yang menentukan harga, dan kelangkaan komoditas tertentu secara alami akan memperbesar keuntungan.

Kar Yong Ang menambahkan, banyak investor menggunakan komoditas ini untuk melindungi tabungan mereka terhadap inflasi. Karena kenaikan harga aset real sering kali memicu kenaikan biaya hidup.

Meskipun sebagian besar harga komoditas turun pada tahun 2023, permintaan emas tetap tinggi dan naik lebih dari 13% pada akhir tahun, mencapai rekor tertinggi USD 2.135 per ounce.

Namun, tren pertumbuhan ini belum termanifestasi di tahun 2024. Pada tahun 2024, membeli emas mungkin terbukti sebagai pilihan yang masuk akal.

Tetapi harus ingat bahwa di saat terbaik sekalipun, membeli emas tidak akan memberikan keuntungan langsung kecuali jika modal awal yang besar. 

4. Saham dan Indeks Saham

Indeks pasar saham merupakan ekuitas dari beberapa perusahaan yang serupa atau perusahaan yang memenuhi serangkaian kriteria yang telah ditentukan.

Untuk investasi jangka panjang, saham dan indeks saham telah terbukti sebagai sumber vital untuk keuntungan tahunan.

Namun, butuh level pengetahuan yang cukup tinggi untuk sukses menjadi investor saham.

“Risikonya yang besar juga menjadikan pilihan ini sulit bagi investor ritel untuk memperoleh penghasilan tambahan dan mengumpulkan dana pensiun,” kata Kar Yong Ang.

5. Energi Berjangka

Kontrak berjangka adalah instrumen keuangan yang memfasilitasi kesepakatan pembeli dan penjual untuk menyerahkan suatu aset dan membayarnya dengan harga tetap di kemudian hari.

Aset yang dibeli atau dijual biasanya merupakan komoditas atau instrumen finansial.

Pasar berjangka menarik minat investor karena likuiditasnya tinggi, jadwal trading yang hampir 24 jam sehari, dan peluang diversifikasi portofolio yang hampir tidak terbatas. 

Di sisi lain, berbagai risiko yang terlibat dalam trading berjangka, termasuk risiko leverage yang berlebihan, likuiditas yang tidak mencukupi, dan kenaikan suku bunga yang mengakibatkan penurunan harga sekuritas yang dimiliki, menjadikan kontrak berjangka sebagai pilihan investasi yang sangat menuntut. 

6. Reksa Dana

Mengumpulkan uang dari banyak investor untuk selanjutnya diinvestasikan ke berbagai sekuritas, termasuk saham, obligasi, dan aset lainnya.

Kar Yong Ang mengatakan, portofolio reksa dana biasanya terdiversifikasi di banyak pasar dan industri.

Tetapi pilihan investasi ini masih mengandung beberapa risiko, termasuk keputusan yang buruk di pihak pengelola dana. 

“Kadang-kadang, reksa dana adalah pilihan investasi yang mahal, karena beberapa dana menentukan pembelian minimal seharga puluhan juta rupiah,” ujar Kar Yong Ang.

Di sisi lain, hasilnya juga agak lambat diterima karena keuntungan dihasilkan dari penjualan aset dan pembagian dividen setelah periode waktu yang panjang.

Rekomendasi

Kar Yong Ang merekomendasikan investasi dengan persyaratan modal awal yang rendah dan mekanisme keuntungan investasi yang dapat dipahami. 

“Pilihan seperti ini memungkinkan Anda untuk mulai menabung sebanyak atau sesedikit yang Anda inginkan, dan tidak perlu melalui kurva pembelajaran yang intens,” kata dia.

Artinya, Anda bisa mulai dengan modal kecil dan risiko rendah, lalu meningkatkan ekuitas seiring waktu dan bertambahnya pengalaman. 

Ingin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan
Ingin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan

Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.

Baca Selengkapnya
5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif

Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.

Baca Selengkapnya
Tips Kelola Uang THR agar Bisa Beri Untung di Kemudian Hari
Tips Kelola Uang THR agar Bisa Beri Untung di Kemudian Hari

Jika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapan Waktu Terbaik Investasi Reksa Dana? D-Bank PRO Tawarkan Solusinya!
Kapan Waktu Terbaik Investasi Reksa Dana? D-Bank PRO Tawarkan Solusinya!

Bingung menentukan waktu yang tepat investasi reksa dana? D-Bank PRO ada solusinya!

Baca Selengkapnya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Modal Besar untuk Memulai Investasi
Tak Perlu Modal Besar untuk Memulai Investasi

Investasi di pasar finansial pun kini sudah sangat terjangkau dan mudah

Baca Selengkapnya
Tak Banyak Orang Tahu, Ini Tips Mengelola Keuangan untuk Pasangan Muda dan Mulai Berinvestasi
Tak Banyak Orang Tahu, Ini Tips Mengelola Keuangan untuk Pasangan Muda dan Mulai Berinvestasi

Mulai belajar mengelola keuangan dan menentukan tujuan investasi diperlukan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak selalu stabil.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Trading Indeks? Ini Untung dan Ruginya Bagi Investor
Apa Itu Trading Indeks? Ini Untung dan Ruginya Bagi Investor

Investor pemula wajib tahu tentang trading indeks, untung apa rugi

Baca Selengkapnya
3 Jenis Investasi yang Bisa Kamu Coba Saat Rupiah Anjlok, Cocok  Untuk Pemula
3 Jenis Investasi yang Bisa Kamu Coba Saat Rupiah Anjlok, Cocok Untuk Pemula

Kesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.

Baca Selengkapnya