Berapa Kalori dan Nutrisi dari Buah Apel? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
Berikut adalah ulasan lengkap mengenai kandungan gizi dan nutrisi buah apel, sekaligus manfaatnya bagi kesehatan pencernaan dan imunitas tubuh!
Apel adalah salah satu buah yang sangat populer dan digemari banyak orang di seluruh dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, apel dikenal kaya akan berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam setiap gigitan, buah ini menyimpan sejumlah manfaat, mulai dari mendukung kesehatan pencernaan hingga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Berkat kandungan kalorinya yang rendah serta tingginya serat, banyak orang yang menjadikan apel sebagai pilihan camilan sehat yang ideal. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang kandungan kalori, nilai gizi, serta manfaat utama serat dalam buah apel bagi kesehatan pencernaan dan imunitas tubuh.
Kandungan Kalori dan Nutrisi Buah Apel
Apel berukuran sedang dengan diameter sekitar 7 cm memiliki berat sekitar 150 gram dan mengandung sekitar 72 kilokalori (kkal). Menurut data dari Fatsecret, kandungan kalori dan nutrisi dalam 1 buah apel adalah:
-
Apa manfaat serat dalam apel? Apel adalah salah satu buah yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Serat dalam apel terutama terkonsentrasi di kulitnya. Kandungan serat yang tinggi dalam apel membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan pencernaan.
-
Kenapa apel baik untuk kolesterol? Apel juga mengandung pektin dan serat larut yang membantu mengurangi kadar kolesterol.
-
Bagaimana apel turunkan kadar kolesterol? Apel juga mengandung pektin serta serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Serat yang terdapat dalam apel berfungsi untuk menjaga kadar gula darah dan mengatur asam urat.
-
Bagaimana apel membantu menurunkan kolesterol? Buah yang memiliki rasa lezat ini mengandung pektin, serat larut yang membantu mengurangi penyerapan kolesterol jahat (LDL) dalam usus.
-
Bagaimana jus apel mempengaruhi gula darah? Apel dikenal memiliki indeks glikemik yang rendah serta kandungan serat yang tinggi, sehingga dapat memperlambat proses penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.
-
Bagaimana apel bantu gula darah stabil? Apel mengandung serat larut yang dapat menghambat penyerapan gula dari makanan ke dalam aliran darah, mengurangi lonjakan gula darah yang tiba-tiba.
- Energi: 300 kilojoule (kj) atau sekitar 72 kilokalori (kkal)
- Lemak: 0,23 gram
- Lemak Jenuh: 0,039 gram
- Lemak Tak Jenuh Ganda: 0,07 gram
- Lemak Tak Jenuh Tunggal: 0,01 gram
- Kolesterol: 0 mg
- Protein: 0,36 gram
- Karbohidrat: 19,06 gram
- Gula: 14,34 gram
- Serat: 3,3 gram
- Sodium: 1 mg
- Kalium: 148 mg
Apel adalah buah yang rendah lemak, bebas kolesterol, dan rendah sodium. Kandungan kalium yang cukup tinggi dalam buah apel juga penting untuk kesehatan jantung dan pengaturan tekanan darah. Apel mengandung sekitar 3,3 gram serat per porsi, yang setara dengan 13% kebutuhan serat harian yang direkomendasikan. Serat merupakan salah satu komponen utama dalam buah apel yang sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan imunitas tubuh.
Manfaat Serat dalam Buah Apel bagi Pencernaan
Serat dalam buah apel terdiri dari serat larut dan tidak larut, dan keduanya memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, serat larut akan membentuk gel saat larut dalam air, sehingga membantu memperlambat proses pencernaan dan memungkinkan tubuh menyerap nutrisi dengan lebih baik. Di dalam usus, serat larut ini membentuk gel yang dapat melindungi dinding usus dari iritasi serta mengatur tingkat gula darah, sehingga fluktuasi glokosa dapat diminimalisir, terutama bagi penderita diabetes. Serat larut juga berperan dalam proses fermentasi yang terjadi di usus besar. Bakteri baik dalam usus akan merubah serat ini menjadi asam lemak rantai pendek, seperti butirat, yang mendukung kesehatan lapisan dinding usus dan mencegah peradangan. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa asupan serat larut yang cukup dapat menurunkan risiko peradangan pada usus serta mengurangi gejala pada penderita irritable bowel syndrome (IBS).
Selain serat larut, apel juga mengandung serat tidak larut yang memiliki peran dalam melancarkan pergerakan makanan melalui saluran cerna. Serat tidak larut dalam apel berfungsi untuk menambah massa pada feses sehingga memperlancar proses buang air besar dan mencegah sembelit. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi serat tidak larut yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit divertikular, yaitu kondisi di mana terbentuk kantong-kantong kecil pada dinding usus besar akibat peningkatan tekanan. Peran serat tidak larut juga penting untuk mendukung mikrobiota usus, yang terdiri atas bakteri baik yang membantu dalam proses pencernaan dan menjaga keseimbangan lingkungan usus. Serat tidak larut akan menjaga kesehatan mikrobiota usus sehingga mampu mencegah pertumbuhan bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna.
Pengaruh Serat Apel Terhadap Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus, kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam saluran pencernaan manusia, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan serta mendukung penyerapan nutrisi. Salah satu komponen diet yang memiliki pengaruh besar terhadap mikrobiota usus adalah serat makanan. Serat dalam apel, terutama jenis serat larut seperti pektin, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mikrobiota usus.
Serat larut di dalam apel, ketika mencapai usus besar, akan difermentasi oleh bakteri baik yang ada di usus. Proses fermentasi ini menghasilkan asam lemak rantai pendek, seperti butirat, asetat, dan propionat. Asam lemak rantai pendek ini penting bagi kesehatan usus karena berfungsi sebagai sumber energi bagi sel-sel usus besar dan membantu menjaga ketahanan dinding usus. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Gastroenterology menunjukkan bahwa butirat, yang diproduksi dari fermentasi serat larut, memiliki efek antiinflamasi dan membantu mencegah kerusakan sel-sel usus, sehingga menjaga kesehatan pencernaan.
Dampak positif lainnya dari serat apel terhadap mikrobiota usus adalah perannya dalam mencegah berbagai gangguan pencernaan. Beberapa gangguan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus, sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan mikrobiota usus dan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Menurut studi yang diterbitkan dalam Gut Microbes, konsumsi serat dari buah-buahan seperti apel dapat mengurangi gejala peradangan usus dengan cara menurunkan populasi bakteri patogen dan meningkatkan jumlah bakteri yang memiliki fungsi protektif. Selain itu, serat ini membantu meningkatkan produksi lendir pada dinding usus, yang memberikan perlindungan ekstra terhadap infeksi.
Manfaat Serat dalam Apel untuk Sistem Imunitas
Selain bermanfaat bagi pencernaan, serat juga berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Serat apel terdiri dari serat larut, seperti pektin, yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang berkaitan erat dengan fungsi sistem imun. Menurut penelitian dalam Journal of Nutrition, serat larut membantu mikroba baik di dalam usus berkembang biak dan menghasilkan asam lemak rantai pendek, seperti butirat, yang mendukung kesehatan dinding usus dan memperkuat respons imun tubuh. Sistem imunitas kita sangat bergantung pada keseimbangan mikrobiota usus yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa mikroba baik yang berkembang karena asupan serat yang cukup dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti sel T dan sel B, yang bertugas melawan patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Serat juga membantu menjaga ketahanan dinding usus untuk mencegah patogen berbahaya masuk ke dalam aliran darah. Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa konsumsi serat dalam jumlah yang cukup dapat memperkuat jaringan epitel usus dan mengurangi risiko infeksi usus serta inflamasi. Dengan demikian, konsumsi apel yang kaya akan serat larut dapat membantu tubuh dalam memperkuat lapisan pelindung usus, sehingga tubuh lebih siap menghadapi patogen dan menurunkan risiko berbagai penyakit.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa serat dalam apel memiliki efek imunomodulator, yaitu kemampuan untuk menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh. Imunomodulasi ini memungkinkan tubuh merespons ancaman infeksi dengan lebih efisien, tanpa memicu peradangan yang berlebihan. Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa konsumsi serat apel secara rutin dapat membantu mengatur respons imun terhadap stres oksidatif dan patogen, yang merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Apel adalah buah yang kaya akan nutrisi dan rendah kalori, dengan kandungan serat yang tinggi. Serat dalam buah apel tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dengan memperlancar proses buang air besar dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus, tetapi juga berperan dalam memperkuat sistem imunitas tubuh. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi apel secara rutin dapat menurunkan risiko sembelit, meningkatkan respons imun, dan bahkan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Tidak hanya nikmat dan mudah didapat, apel juga dapat membantu memenuhi kebutuhan serat harian yang esensial bagi tubuh.