Serangan Siber Terus Meningkat, Perdagangan Kripto Aman?
Di Indonesia, kasus kebocoran data pribadi semakin sering terjadi dan menjadi perhatian utama di semua sektor.
Kejahatan terus berkembang seiring kecanggihan teknologi. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber secara global diperkirakan mencapai USD10,5 triliun per tahun pada 2025.
Sementara itu, data dari CoinWire menunjukkan bahwa volume perdagangan kripto global diperkirakan akan mencapai USD108 triliun pada tahun ini dengan peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna. Ini mencerminkan pertumbuhan industri kripto yang semakin mendapat tempat di pasar global.
Certik Skynet, lembaga pemeringkat keamanan siber terkemuka, menempatkan salah satu platform crypto exchange dari Indonesia, INDODAX, pada peringkat 13 dunia untuk keamanan siber berkat teknologi dan prosedur pengamanan yang ketat.
INDODAX juga merupakan satu-satunya platform crypto exchange dari Indonesia yang masuk dalam predikat “A” untuk security score.
Peringkat tinggi INDODAX dalam keamanan siber menunjukkan langkah-langkah dan investasi pada teknologi keamanan ketat yang diambil untuk melindungi aset dan data pengguna, terutama mengingat potensi kerugian akibat kejahatan siber yang meningkat.
Di Indonesia, kasus kebocoran data pribadi semakin sering terjadi dan menjadi perhatian utama di semua sektor, termasuk industri kripto.
Kebocoran data yang mempengaruhi jutaan orang menunjukkan betapa pentingnya memiliki sistem keamanan yang kuat.
Hal ini membuktikan sistem perlindungan data yang efektif untuk mencegah kerugian yang signifikan bagi individu dan perusahaan merupakan suatu keharusan. Tak cuma itu, ancaman siber terhadap platform kripto juga meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan teknik peretasan.
Pelaku kejahatan siber semakin canggih dalam mengeksploitasi kelemahan sistem. Imbasnya, platform perdagangan kripto harus terus memperbaharui dan memperkuat sistem keamanan dan jaringannya.
Jika tidak, perlindungan
aset dan data pengguna dari berbagai bentuk serangan siber bisa terancam.
Oscar Darmawan, CEO INDODAX, mengatakan bahwa dengan pencapaian ini (peringkat 13 versi Certik Skynet) menunjukkan dedikasi INDODAX demi memastikan keamanan pengguna. Menurutnya, pencapaian di aspek keamanan siber ini merupakan hasil dari kerja keras semua elemen di internal perusahaan.
"Saat ini, Kami secara terus-menerus berupaya mengatasi ancaman siber yang semakin kompleks. Sebab, keamanan dana dan data member merupakan prioritas utama,” jelasnya.
Oscar juga menambahkan, bahwa kejahatan siber bisa mengancam siapa saja termasuk para investor kripto.
“Kami menghimbau para investor kripto untuk memilih platform kripto yang memiliki reputasi baik dengan sistem keamanan yang terjamin," ujarnya.
Seperti diketahui, keamanan siber bukan hanya tentang perlindungan data, tetapi juga tentang membangun kepercayaan jangka panjang dengan komunitas.