Platform Perdagangan Kripto Indodax Diretas, Saldo Nasabah Aman?
Teguh menyebut kerugiannya mencapai ratusan miliar rupiah.
Platform pertukaran kripto di Indonesia, Indodax, diduga diretas. Kabar ini disampaikan pakar keamanan siber Teguh Aprianto melalui akun X (sebelumnya Twitter), @secgron. Melalui akun X-nya, Teguh melampirkan sebuah gambar yang memperlihatkan kalau sistem Indodax diduga sudah diretas.
"Indodax, salah satu exchanger crypto di Indonesia diduga kebobolan dengan total kerugian dari transaksi ilegal lebih dari USD 21,8 juta atau sekitar Rp335 miliar," tulis Teguh dalam akun X @secgron dikutip Kamis (12/9).
Dalam unggahan itu, Teguh menyebut kerugiannya mencapai ratusan miliar rupiah. Informasi tersebut sudah dikonfirmasi oleh Chief Technology Officer atau CTO perusahaan.
"CTO Indodax mengkonfirmasi bahwa ada insiden keamanan dan sampai sekarang status Indodax masih maintenance," sebutnya.
Lantas bagaimana saldo nasabah Indodax?
Indodax menginformasikan tim keamanan menemukan potensi indikasi keamanan pada platform perusahaan.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik.
"Selama proses pemeliharaan ini, platform web dan aplikasi INDODAX sementara tidak dapat diakses," tulis Indodax melalui akun Instagram resminya @indodax dikutip Kamis (12/9).
Namun, perusahaan menjamin saldo nasabah tetap 100 persen aman, baik secara kripto maupun rupiah. Meskipun, platform dan aplikasi resmi perusahaan belum dapat diakses nasabah.
"Jangan khawatir, dapat kami pastikan bahwa saldo Anda tetap 100% aman, baik secara kripto maupun Rupiah," ucap Indodax.
Indodax menyampaikan proses pemeliharaan sistem ini dilakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan transaksi nasabah. Tak lupa, perusahaan menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah nasabah berikan.
"Kami akan segera memberikan pembaruan informasi lanjutan setelah investigasi selesai dilakukan," tegas perusahaan.