Ilmuwan Perkirakan Kutub Magnet Bumi Berubah, Ini Dampaknya Bagi Manusia
Kutub magnet bumi terbentuk dari aliran besi cair dan nikel di sekitar inti luar.
Pusat Informasi Lingkungan Nasional (NCEI) bersama dengan Survei Geologi Inggris (BGS) telah merilis pembaruan terbaru dari Model Magnetik Bumi atau yang dikenal sebagai World Magnetic Model (WMM) pada 17 Desember 2024. Dalam penelitian yang baru saja dilakukan, para ilmuwan memperkirakan bagaimana medan magnet bumi akan mengalami pergeseran dan perubahan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Dikutip dari Live Science, Senin (23/12), model ini mengintegrasikan data dari berbagai satelit, termasuk misi Swarm yang dilaksanakan oleh Badan Antariksa Eropa (NOAA) serta magnetometer presisi tinggi yang terdapat di observatorium darat. Setiap lima tahun, versi terbaru dari Model Magnetik Bumi dirilis untuk memperhitungkan perubahan posisi medan magnet yang disebabkan oleh pergerakan inti Bumi. Pembaruan ini nantinya akan berdampak pada teknologi yang bergantung pada medan magnet bumi, seperti sistem penentuan posisi global (GPS).
-
Apa dampak dari perubahan medan magnet Bumi? Jika medan magnet berubah posisi maka fungsinya sebagai gelembung pelindung Bumi akan terganggu. Hal ini terjadi karena Magnetosfer berkaitan dengan angin matahari yang merupakan aliran gas. Mengutip penjelasan dari Science Alert, Kamis, (30/11), Magnetosfer juga bekerjasama dengan ionosfer untuk melindungi Bumi dari lontaran massa kronal yang dapat menyebabkan badai geomagnetik di Bumi.
-
Apa dampak dari pembalikan medan magnet Bumi? Dengan proses seperti itu, ada saat-saat ketika Bumi pada dasarnya tidak memiliki medan magnet, bahkan hingga berabad-abad. Hal tersebut merupakan sesuatu yang berbahaya bagi bumi. Tanpa adanya medan magnet yang melindungi, laju mutasi sel-sel hidup dapat meningkat karena adanya radiasi yang hebat. Hasilnya, hewan-hewan bisa terkena kanker.
-
Kenapa kutub magnet Bumi berpindah? Pergerakan Medan Magnet Magnet Bumi punya 2 jenis medan, di mana masing-masingnya memiliki pergerakan yang berbeda, seperti rotasi dan penghantar layaknya magnet mainan yaitu utara dan selatan.
-
Apa dampak badai magnet ke Bumi? Secara umum, fenomena badai magnet bisa menimbulkan gangguan jaringan televisi, komunikasi, sistem navigasi, dan gangguan operasi satelit seperti GPS.
-
Bagaimana proses pembalikan kutub magnet Bumi? Proses pembalikan kutub magnet bisa terjadi dalam rentang waktu ratusan hingga ribuan tahun dan dapat berlangsung secara acak, dengan interval yang bervariasi antara 10 ribu hingga lebih dari 50 juta tahun.
-
Bagaimana Model Magnetik Dunia memprediksi perubahan medan magnet? Model Magnetik Dunia dirancang untuk menggambarkan medan magnet Bumi secara matematis dan memprediksi bagaimana perubahan itu akan terjadi di masa depan. Model ini menggabungkan data dari satelit, seperti misi Swarm milik Badan Antariksa Eropa, dan pengukuran presisi dari observatorium berbasis darat.
Perlu dicatat bahwa kutub utara yang dimaksud dalam konteks magnet bumi tidak sama dengan lokasi Kutub Utara secara geografis. Kutub Utara geografis adalah titik di mana sumbu rotasi Bumi bersinggungan dengan permukaan planet dan di mana semua garis bujur bertemu. Sebaliknya, kutub utara magnet merupakan titik di Belahan Bumi Utara, di mana garis medan magnet bumi mengarah langsung ke permukaan planet.
Kutub yang ada pada magnet bumi terbentuk dari aliran besi cair dan nikel yang berada di sekitar inti luar Bumi. Logam cair ini bersifat konduktif dan terus bergerak akibat rotasi planet serta konveksi yang disebabkan oleh panas. Sesuai dengan prinsip elektromagnetisme, gerakan ini menciptakan arus listrik yang menghasilkan medan magnet.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2020, posisi kutub utara magnet bumi saat ini bergerak menuju arah Siberia. Sejak tahun 1830-an, kutub magnet bumi bagian utara telah berpindah sekitar 2.250 kilometer dari wilayah Kanada ke Siberia. Perubahan ini kemungkinan disebabkan oleh pola aliran yang berubah di bagian dalam Bumi antara tahun 1970 hingga 1999. Diperkirakan, pergerakan kutub magnet Bumi akan meningkat sekitar 50 hingga 60 kilometer setiap tahunnya.
Perubahan Posisi Magnet Bumi
Dikutip dari IFL Science, Senin (23/12), fenomena pergeseran kutub magnet Bumi terjadi secara alami akibat dinamika inti luar Bumi yang terdiri dari besi cair. Secara historis, pembalikan kutub magnet Bumi berlangsung rata-rata setiap 450.000 tahun, dengan rentang variasi antara 100.000 hingga 1 juta tahun. Proses pembalikan ini biasanya memakan waktu antara 1.000 hingga 10.000 tahun.
Pembalikan terakhir, yang dikenal dengan nama pembalikan Brunhes-Matuyama, terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu. Selain itu, terdapat juga peristiwa pembalikan yang lebih singkat, seperti peristiwa Laschamp yang terjadi sekitar 41.000 tahun lalu dan berlangsung selama kurang lebih 440 tahun.
Pergeseran kutub magnet dapat berdampak pada alat navigasi yang bergantung pada medan magnet, seperti kompas. Perubahan posisi kutub magnet ini mengharuskan adanya pembaruan berkala pada model medan magnet Bumi yang digunakan dalam sistem navigasi global. Meskipun pergeseran kutub magnet dapat mempengaruhi sistem navigasi, dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari tidak terlalu signifikan.
Namun, selama proses pembalikan kutub, medan magnet Bumi dapat melemah secara drastis. Hal ini berpotensi mengurangi perlindungan Bumi dari radiasi kosmik dan partikel bermuatan yang berasal dari angin matahari. Akibatnya, paparan radiasi di permukaan Bumi dapat meningkat, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan makhluk hidup serta teknologi yang berbasis satelit.