10 Mata Uang Terendah di Dunia Tahun 2023, Rupiah Indonesia Salah Satunya
Uang adalah alat tukar universal yang sangat berpengaruh. Setiap negara memiliki kekuatan mata uang yang berbeda-beda.

Uang adalah alat tukar universal yang sangat berpengaruh. Setiap negara memiliki kekuatan mata uang yang berbeda-beda. Ini daftar 10 negara dengan nilai mata uang terendah di dunia.

10 Mata Uang Terendah di Dunia Tahun 2023, Rupiah Indonesia Salah Satunya

Salah satu mata uang terkuat di dunia saat ini dipegang oleh Dollar AS. Dollar AS adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan di panggung global dan sering digunakan sebagai tolok ukur untuk membandingkan mata uang negara lain. Lalu bagaimana dengan mata uang terendah di dunia yang membutuhkan puluhan ribu unit uang asing untuk mendapatkan USD1 saja?
Ketahui Dulu Bagaimana Cara Mata Uang Diberi Harga
Mata uang asing atau luar negeri selalu diperdagangkan berpasangan. Perdagangan ini menempatkan harga pada satu mata uang relatif terhadap yang lain, dan harga itu disebut nilai tukar. Contoh, Anda membeli rupee India dengan dong Vietnam atau rupee India dengan dinar Irak. Akibatnya, mata uang selalu diberi harga relatif terhadap mata uang lain yang dikenal sebagai nilai tukar.
Nilai tukar memengaruhi biaya barang dan jasa dari satu negara ke negara lain.
Sebagian besar mata uang bersifat “mengambang”, yang berarti nilainya bergerak sebagai respons terhadap faktor penawaran dan permintaan. Tetapi, ada beberapa jenis mata uang yang "dipatok", yakni nilainya terhadap mata uang lain tetap stabil pada tingkat yang disepakati.

Tetapi, hal yang berkebalikan terjadi apabila pelancong dari India hendak berkunjung ke Amerika. Biaya liburan menjadi lebih mahal bagi orang-orang dari India untuk mengunjungi Amerika karena rupee hanya bisa membeli sedikit dolar di bursa mata uang asing.
Menarik, bukan?
Melansir laman Forbes, berikut 10 mata uang terendah di dunia tahun 2023 berdasarkan nilai relatifnya terhadap dolar AS:

1. Rial Iran (IRR)
Rial Iran menduduki puncak daftar mata uang teremdah di dunia. Jatuhnya nilai mata uang Iran dapat dijelaskan oleh berbagai faktor. Pertama-tama, penghentian Revolusi Islam pada tahun 1979 diikuti oleh penarikan investor asing dari negara tersebut. Program nuklir dan perang Iran-Irak juga berperan besar dalam menyebabkan kesulitan keuangan bersama dengan kerusuhan politik lainnya di Iran.

2. Dong Vietnam (VND)
Mata uang terendah di dunia kedua dipegang oleh Vietnam. Negara Vietnam telah lama mengikuti ekonomi terpusat. Meskipun negara ini memulai jalur pembentukan ekonomi pasar, jalan yang harus ditempuh masih panjang. Mata uangnya sangat mendevaluasi saat ini tetapi kemungkinan besar akan membaik mengingat perbaikan ekonomi yang tengah terjadi.

3. Sierra Leonean Leone (SLL)
Sierra Leonean Leone adalah mata uang Afrika yang sangat dipengaruhi oleh kemiskinan. Afrika memiliki sejarah skandal keuangan, korupsi dan konflik. Semua ini menyebabkan jatuhnya ekonomi negara dan nilai mata uangnya. Infeksi Ebola menambah kesengsaraan Sierra Leone, dan merupakan faktor konstan memengaruhi populasi negara yang selanjutnya menghabiskan bantuan keuangan

4. Laotian Kip (LAK)
Laotian Kip bukanlah mata uang yang didevaluasi tetapi mata uang yang memiliki tingkat rendah sejak diperkenalkan pada tahun 1952. Selama bertahun-tahun nilai mata uang telah meningkat. Juga, kereta api direncanakan akan menghubungkan Beijing ke Laos, yang mungkin menarik investor ke negara kecil ini. Meskipun LAK adalah mata uang termurah, ini adalah mata uang yang menjanjikan nilainya di masa depan.

5. Rupiah Indonesia (IDR)
Dalam tujuh tahun terakhir, mata uang Indonesia belum mengalami perbaikan yang berarti. Faktor-faktor yang menyebabkan devaluasi mata uang Indonesai di antaranya adalah berkurangnya cadangan devisa. Mengingat Indonesia sangat bergantung pada pasar ekspor, jatuhnya harga komoditas telah semakin menurunkan nilai mata uangnya.

6. Som Uzbekistan (UZS)
Pemerintah Uzbekistan telah menggunakan banyak cara untuk meningkatkan perekonomian, terbaru dengan langkah reformasi. Namun, hasil signifikan belum tampak. Pandemi Covid-19 sangat merugikan perekonomian negara ini. Meski telah melanjutkan operasi ekonomi internal mulai kuartal ketiga tahun 2022, penurunan output industrinya meningkatkan ketidakpastian masa depan mata uang negara ini.

7. Franc Guinea (GNF)
Guinea adalah negara yang tengah menghadapi korupsi dan ketidakstabilan politik yang mengarah pada melemahnya mata uang.
Nilai mata uang negara ini diketahui semakin terdevaluasi dari tahun ke tahun.

8. Guarani Paraguay (PYG)
Paraguay sedang mengalami kemerosotan ekonomi yang signifikan sebagai akibat dari inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi, peningkatan kemiskinan dan korupsi.
Faktor-faktor ini telah meninggalkan dampak negatif pada nilai mata uangnya.

9. Shilling Uganda (USH)
Uganda menghadapi beberapa kemunduran di bawah pemerintahan Idi Amin. Kebijakan negara termasuk kebijakan imigrasi berdampak negatif terhadap perekonomian. Dampaknya masih memengaruhi pembangunan negara. Namun, beberapa tahun terakhir Uganda mengalami peningkatan nilai mata uang walau tidak lebih dari 5% dari total devaluasi.

10. Dinar Irak (IQD)
Mata uang negara ini, yaitu dinar Irak, dikeluarkan oleh bank sentral negara dan dibagi menjadi 1.000 fils. Sejak tahun 1990, inflasi membuat fils kehilangan banyak nilai.
Dalam dekade terakhir, Irak juga menghadapi ketidakstabilan politik yang berpengaruh terhadap nilai mata uangnya.