Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp16.229 per USD. Melansir dari Bloomberg, Rupiah terhadap dolar AS melemah di 53,50 point atau 0,33 persen.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra mengatakan indeks dolar AS pagi ini terlihat masih di level tinggi di atas kisaran 106.
Menurut Ariston bertahannya penguatan dolar, selain konflik Timur Tengah yang memanas, juga karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, semalam.
Dia bilang inflasi AS masih belum terlihat kemajuan berarti untuk turun ke target 2 persen.
"Pasar bisa menyimpulkan bahwa The Fed bakal menunda kebijakan pemangkasannya," kata Ariston dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/4).
Oleh karena itu, dia bilang tekanan dolar AS terhadap Rupiah mungkin bisa terjadi juga hari ini.
Bahkan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.200-Rp16.250 dengan potensi support di kisaran Rp16.100.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ariston menerangkan jika pelemahan rupiah berlangsung lebih lama, maka harga barang yang diimpor akan mengalami kenaikan.
"Harga barang yang diimpor akan naik. Banyak kebutuhan dalam negeri dari impor seperti minyak mentah, makanan seperti jagung, tepung, beras, gula, baja, elektronik dan lain-lain," kata Ariston kepada merdeka.com.
"Inflasi naik, daya beli masyarakat bisa menurun dan terjadi pelambatan ekonomi," kata dia mengakhiri.
Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaHarga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaKesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Baca SelengkapnyaPemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaAwal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca Selengkapnya