Jumlah turis berkunjung ke Indonesia turun 6,17 persen di Januari 2017
"Dari 1,04 juta kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama Januari 2018, di antaranya dilakukan wisman berkebangsaan Malaysia 16,45 persen, Timor Leste 12,43 persen, Tionghoa 9,80 persen, Australia 9,43 persen, dan Singapura 9,42 persen."
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia di Januari 2018 turun 6,17 persen dibanding jumlah kunjungan pada Januari 2017, yaitu dari 1,11 juta kunjungan menjadi 1,04 juta kunjungan.
Kepala BPS, Suharyanto mengatakan, jumlah kunjungan turis tersebut juga menurun jika dibandingkan dengan Desember 2017. "Jumlah kunjungan wisman pada Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 9,36 persen (dibanding Desember)," kata Suharyanto dalam acara konferensi pers di kantornya, Kamis (1/3).
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang "Industri Pariwisata Tertib Mewujudkan Pariwisata Berkualitas" di Bali? Sementara itu narasumber dalam FGD tersebut yaitu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, Perwakilan Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Bali, Perwakilan Balai Wilayah Sungai, Lembaga Sertifikasi Usaha, KSOP, Satpol PP Provinsi Bali dan dimoderatori Kabid Pemasaran Pariwisata Dispar Bali.
-
Bagaimana cara Gahawisri Bali untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan pariwisata Bali? Upaya yang bisa dilakukan diantaranya, pengaturan dan pengawasan, pelatihan dan sertifikasi, pengembangan infrastruktur, promosi yang tepat, konservasi dan keberlanjutan, kolaborasi antara pemerintah, industri dan masyarakat.
-
Bagaimana pungutan wisman di Bali diharapkan bisa meningkatkan kualitas pariwisata? “Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,” katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema “Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas” di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
-
Bagaimana BPVP Surakarta mempersiapkan SDM yang kompeten di bidang pariwisata? BPVP Surakarta telah menyiapkan alokasi anggaran untuk melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 5 paket. Terdiri dari commercial cookery sebanyak 3 paket, restoran (1 paket), dan housekeeping (1 paket).
Dari 1,04 juta turis yang berkunjung tersebut, tercatat melalui pintu masuk udara sebanyak 645,61 ribu kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 205,17 ribu kunjungan dan pintu masuk darat sebanyak 188,87 ribu kunjungan.
"Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara pada Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 13,54 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada bulan yang sama tahun sebelumnya," ujar Suharyanto.
Penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi di 8 pintu masuk udara dengan persentase penurunan tertinggi tercatat di Bandara Hasanuddin, Sulawesi Selatan yang mencapai 54,42 persen, diikuti Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat 41,08 persen, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau 35,37 persen. Sedangkan penurunan terendah terjadi di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh sebesar 1,75 persen.
Sementara itu, kenaikan jumlah kunjungan wisman terjadi di 6 pintu masuk udara dengan persentase kenaikan paling tinggi terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur sebesar 54,52 persen, dan kenaikan paling rendah terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Banten sebesar 3,19 persen.
"Jika dibanding dengan kunjungan pada Desember 2017, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang melalui pintu masuk udara pada Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 2,68 persen. Penurunan ini terjadi di sebagian besar pintu masuk udara dengan persentase penurunan paling besar terjadi di Bandara Minangkabau, Sumatera Barat yaitu sebesar 62,39
persen, dan penurunan paling kecil terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara yaitu sebesar 1,29 persen."
Kenaikan kunjungan wisman tercatat di dua pintu masuk utama dengan persentase kenaikan paling tinggi terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur sebesar 15,05 persen dan kenaikan paling kecil terjadi di Bandara Ngurah Rai, Bali sebesar 11,55 persen.
Untuk jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut pada Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 12,60 persen dibanding Januari 2017, yaitu dari 234,74 ribu kunjungan menjadi 205,17 ribu kunjungan. Jika dibanding Desember 2017, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut mengalami penurunan sebesar 38,35 persen.
Selain itu, wisman yang berkunjung melalui pintu masuk darat pada Januari 2018 mengalami kenaikan sebesar 49,23 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 126,56 ribu kunjungan menjadi 188,87 ribu kunjungan. Jika dibanding Desember 2017, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk darat mengalami kenaikan sebesar 25,19 persen.
"Dari 1,04 juta kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama Januari 2018, di antaranya dilakukan wisman berkebangsaan Malaysia 16,45 persen, Timor Leste 12,43 persen, Tionghoa 9,80 persen, Australia 9,43 persen, dan Singapura 9,42 persen."
Baca juga:
Kawasan wisata monyet 'Monkey Forest' Bali minimal raup Rp 225 juta per hari
Selfie kekinian di kebun bunga matahari Pantai Glagah, Kulon Progo
GATF 2018, Garuda Indonesia Solo targetkan transaksi Rp 6 miliar
Surabaya respon positif program Seribu Dewi dikembangkan di Jatim
Lahan pertanian terbatas, Sumbar butuh penggerak ekonomi baru