Jurus Jitu PLN Indonesia Power Jaga Keandalan Pasokan Listrik PLTA Mrica
PLN membangun kampung kopi konservasi untuk menjaga aliran Sungai yang digunakan memutar turbin dari erosi.
PLN Bangun Kampung Kopi Konverasi untuk Jaga Kemananan Listrik PLTA Mrica
PT PLN Indonesia Power memastikan keandalan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Salah satunya dengan membangun kampung kopi konservasi untuk menjaga aliran Sungai Serayu yang digunakan memutar turbin dari erosi.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK RI, Sigit Reliantoro mengatakan, Kampung kopi konservasi yang dibangun oleh PLN Indonesia Power Mrica PGU mengatasi erosi yang dapat menimbulkan sedimentasi, sehingga ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu dapat terjaga.
Hal ini penting bagi keandalan pembangkit, sebab air Sungai Serayu digunakan sebagai penggerak turbin PLTA Mrica.
"Menjadi langkah jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan PLTA Mrica, yang dalam pengoperasiannya memanfaatkan air dari aliran Sungai Serayu," kata Sigit dikutip dari Liputan6 di Jakarta, Rabu (12/7).
Untuk diketahui, PLTA Mrica atau PLTA Panglima Besar Jenderal Soedirman menghasilkan energi listrik hingga 184,5 megawatt (MW). Listrik tersebut kemudian dialirkan lewat sistem Jawa Bali.
Sigit melanjutkan, Kampung kopi Konservasi ini pun menjadi salah satu contoh implemestasi konsep Creating Shared Value atau CSV dimana konsep ini akan menguntungkan bagi masyarakat dan korporasi.
"Ini merupakan salah satu contoh implementasi dari konsep Creating Shared Value, ada upaya win-win solution dari mayarakat dan perusahaan, bagi masyarakat ini merupakan opsi yang tepat dalam mengembangkan pencaharian baru dan tentunya yang paling penting lagi untuk melindungi fungsi setiap komponen DAS Serayu dalam mencegah erosi," katanya.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, CSV merupakan inovasi PLN IP, hal ini diharapkan mampu berkontribusi dalam peningkatan ekonomi, sosial, kesehatan dan lingkungan.
Sehingga dapat berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Setiap program TJSL yang dijalankan oleh PLN Indonesia Power diharapkan dapat menciptakan Creating Shared Value (CSV)," ujar Edwin.
Senior Manager Mrica PGU, PS Kuncoro menjelaskan, program ini dilakukan secara bertahap dan melalui banyak penelitian sebelum pada akhirnya terwujud Kampung Kopi Konservasi yang berguna bagi lingkungan dan juga kesejahteraan masyarakat. "Sebelum adanya program kampung kopi konservasi, di Desa Pegundungan ini rata-rata lahannya digunakan untuk menanam kentang dan sayuran, kita tau bahwa ini sangat berpotensi menambah laju sedimentasi."
Diketahui PLN IP Mrica PGU telah melakukan pelatihan dan pendampingan hingga akhirnya bisa menjadikan Desa Pegundungan sebagai kampung kopi konservasi yang merupakan pengembangan dari Program Sekolah Lapangan yang diinisiasi sejak tahun 2009. Terletak di ketinggian 1300-1500 mdpl, Desa Pegundungan menghasilkan kopi yang diberi brand Kopi Senggani dengan jenis varian unggulan yaitu arabika yang memiliki cita rasa yang khas dan excellent. Kopi Senggani pun kini dikenal sebagai Kopi Konservasi, yaitu kopi yang dihasilkan dari budidaya kopi dengan mengutamakan pelestarian atau perlindungan kawasan yang diterapkan oleh petani. Sumber: Liputan6.com Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono