Kejadian Lion Air bak Garuda Indonesia di Bengawan Solo
Keputusan pilot untuk mendaratkan pesawatnya di laut maupun di sungai patut diacungi jempol.
Pesawat Lion Air yang kemarin harus mendarat di laut di Bali dinilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mirip dengan kejadian 2002 silam. Pada saat itu, pesawat dari maskapai pelat merah Garuda Indonesia juga harus mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo.
Dahlan menyebut keputusan pilot untuk mendaratkan pesawatnya di laut maupun di sungai patut diacungi jempol. Pasalnya, keputusan itu menurut Dahlan ialah tindakan yang tepat karena mempunyai resiko sangat kecil.
"Ini mengingatkan saya ketika Garuda mendaratkan pesawatnya di sungai. Dalam keadaan seperti itu pilot masih bisa mencari sungai, masih berpikir mencari sungai. Hebatnya pilot," jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (14/4).
Dahlan mengaku tidak mengetahui kenapa pesawat Lion Air tersebut harus mendaratkan pesawatnya di laut. Namun melihat tidak adanya korban jiwa dalam kejadian itu, maka pilot patut mendapat apresiasi.
"Saya kagum sampai sekarang (dengan pilot). Kekaguman saya tidak akan hilang," ujarnya.
Seperti diketahui, Garuda Indonesia Airlines dengan nomor penerbangan GA-421, mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo, Serenan, Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu sekitar pukul 16.45 WIB pada 16 Januari 2002.
Pesawat dengan rute penerbangan Mataram - Yogyakarta itu mengangkut 54 penumpang dan enam orang kru pesawat. Pramugari Santi Anggraeni dilaporkan tewas dalam insiden ini. Diperkirakan, Santi loncat dari pesawat dengan menggunakan parasut namun tidak sempat terbuka.
Sementara kemarin, pesawat Lion Air juga mendarat di laut di Bali. Pesawat dengan kode penerbangan JT 960 berangkat dari Bandung pukul 12.000 WIB. Dijadwalkan mendarat di Bali pukul 14.45 WITA. Namun, pesawat jenis Boeing 737-800 ini tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 15.00 WIB.
"Iya benar mengalami kecelakaan di Denpasar," ujar Direktur Umum Lion Air Edward Sirait kepada merdeka.com.
Pesawat dengan tujuan Bandung - Bali tersebut mengangkut 111 penumpang. Dalam kejadian ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dan semuanya selamat.