Kementan diminta perbaiki data produksi pangan cegah polemik soal impor
Kementerian Pertanian diminta untuk melakukan evaluasi kinerja. Janji swasembada pangan dinilai belum sepenuhnya terpenuhi, karena kebutuhan pangan masih dipenuhi melalui impor. Salah satu faktornya adalah karena minimnya koordinasi Kementerian Pertanian dengan kementerian lainnya.
Direktur Centre For Budget Analysis Uchok Sky Khadafi mengimbau agar Kementerian Pertanian melakukan evaluasi kinerja. Hal ini terkait polemik impor beras akibat tidak adanya data produksi yang memadai.
Menurutnya, persoalan impor beras ini juga diikuti oleh klaim swasembada pangan, pengadaan lahan yang memadai, maupun ketersediaan bibit yang nyatanya tidak sesuai harapan karena koordinasi yang tidak memadai.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Di mana Kementan mendukung petani untuk mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup. "Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
"Padahal perlu informasi yang akurat dan valid terkait ketersediaan beras. Harus akurat, jika tidak berarti kinerjanya jelek," kata Uchok dikutip dari Antara, Senin (19/2).
Uchok melihat belum ada program Kementerian Pertanian yang berjalan dengan baik, karena tidak terealisasi sesuai dengan target dan tujuan untuk memakmurkan petani. "Kementan juga perlu mengklarifikasi masalah pengadaan benih, lahan maupun pestisida sesuai audit BPK. BPK harus membawa ke ranah hukum kalau tidak ditanggapi," ujar Uchok.
Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono menambahkan janji swasembada pangan belum sepenuhnya terpenuhi, karena kebutuhan pangan masih dipenuhi melalui impor. Menurutnya, salah satu faktor yang menjadi penyebab kesulitan mencapai swasembada adalah karena minimnya koordinasi Kementerian Pertanian dengan kementerian lainnya.
"Koordinasi kebutuhan pangan Kementan dengan kementerian lain masih berantakan," kata politisi Partai Gerindra ini.
Baca juga:
Mentan Amran lapor ke Jokowi sudah ekspor jagung 57.000 ton ke Filipina
RI berpotensi kehilangan Rp 1,15 T akibat pengetatan impor kendaraan di Vietnam
NTT ekspor 1,3 ton ikan anggoli ke Singapura
Pakaian bekas impor masih merajalela masuk Indonesia
Menko Luhut ke dubes RI: Indonesia pemain penting untuk menjaga kestabilan dunia
Bos BI prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,5 persen di 2018