Kendaraan Antre Panjang di SPBU Sumbar, Ini Penjelasan Pertamina
Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR, Nurhidayanto mengatakan, antrean panjang terjadi setelah dibukanya akses pembatasan angkutan yang masuk ke Sumbar saat Idul Fitri lalu.
PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I menjelaskan terkait panjangnya antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Padang. Menurut Pertamina, ini terjadi akibat akibat adanya lonjakan pembelian.
Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR, Nurhidayanto mengatakan, antrean panjang terjadi setelah dibukanya akses pembatasan angkutan yang masuk ke Sumbar saat Idul Fitri lalu.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
Menurut dia, penyaluran bahan bakar jenis solar bersubsidi di Sumatera Barat relatif normal dengan rata-Rata 220 kiloliter per hari.
"Penyaluran solar bersubsidi dalam kondisi normal, rata-rata sebesar 220 Kiloliter (KL) per hari di Kota Padang. Khusus kemarin penyaluran Solar sudah tembus sebanyak 230 kilolitet dan stok solar masih tersedia," katanya dikutip dari Antara, Kamis (17/6).
Dia menjelaskan, untuk konsumsi solar subsidi disalurkan sesuai aturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) yakni kendaraan bermotor perseorangan roda empat paling banyak 60 liter per kendaraan.
Kemudian kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda empat paling banyak mengisi 80 liter per kendaraan.
Sementara itu, untuk kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda enam paling banyak mengisi 200 liter per hari per kendaraan. "Sebanyak 109 SPBU yang sudah terdigitalisasi, dan melakukan input rekap langsung pengisian solar bersubsidi sesuai yang ditetapkan BPH Migas," kata dia.
Koordinasi dengan Polsek
Selain itu pihaknya telah berkoordinasi Polsek dan Dinas Perhubungan setempat agar SPBU di dalam Kota Padang yang ada solarnya hanya melayani penjualan Solar pada malam saja.
"Selain itu, pengendalian konsumsi solar sudah diterapkan di seluruh SPBU Sumbar. Kita juga menerapkan ketentuan pencatatan nopol” katanya.
Dia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengkonsumsi Solar sesuai peruntukan.
Dirinya berharap masyarakat mulai beralih ke bahan bakar berkualitas pengganti solar seperti Dexlite maupun Pertamina Dex yang sudah tersedia di SPBU Pertamina.
"Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu alokasi kuota konsumen yang berhak atas solar subsidi," kata dia.
(mdk/idr)