Kerusakan jalan akibat banjir rugikan negara Rp 650 miliar
Kerusakan paling berat di Jawa Tengah, dengan panjang jalan 130 kilometer.
Pendataan jalan rusak akibat banjir terus dijalankan pemerintah. Sejauh ini, kerugian akibat rusaknya infrastruktur darat itu ditaksir mencapai Rp 650 miliar.
Angka itu dihasilkan dari perhitungan biaya perbaikan yang harus dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum. "Kerusakan paling berat di Jawa Tengah, dengan panjang (jalan) 130 kilometer," kata Wakil Menteri PU Hermanto Dardak seusai rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/2).
Kementerian PU memaparkan, biaya perbaikan jalan 1 kilometer, per meternya membutuhkan Rp 3-5 miliar. Sifat perbaikannya juga darurat, misalnya memberikan lapisan aspal baru. Perbaikan menyeluruh kata Hermanto, baru dilakukan saat perawatan rutin.
"Kita tutup dengan batu pecah, sementara yang agak banyak kita harus sekalian, di situ kita berikan lapis, misalnya satu lapis aspal," ujarnya.
Kementerian PU beralasan perbaikan jalan rusak sifatnya sementara karena sekarang masih masuk musim hujan. Rekatan aspal tidak bisa maksimal, selama terkena air.
Oleh karena itu, Hermanto berjanji jajarannya bakal meningkatkan kualitas perbaikan ke tahap permanen selepas musim hujan berhenti. Untuk pendanaan, kementerian PU sekarang menggunakan dana tanggap darurat tahun ini.
Buat perbaikan permanen, dananya nanti masuk anggaran operasional rutin. "Kira-kira Maret sudah mulai terang (hujan), kita lakukanlah dengan lebih permanen," kata Hermanto.