Kilang Pertamina di Tuban Jadi Tercanggih di Dunia, Telan Biaya Rp225 Triliun
Proyek pembangunan kilang minyak PT Pertamina di Tuban menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp211,28 triliun. Pembangunan ini diperkirakan akan selesai pada 2026 mendatang.
Proyek pembangunan kilang minyak PT Pertamina di Tuban menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp225,37 triliun. Pembangunan ini diperkirakan akan selesai pada 2026 mendatang.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pembangunan kilang minyak di lahan seluas 900 hektare ini, bakal memberi dampak besar bagi masyarakat di wilayah tersebut.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kapan Pertamina merayakan HUT ke-66? HUT Ke-66: Pertamina Lakukan Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, di Grha Pertamina, Jakarta (11/12/2023).
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina membantu penanganan karhutla? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
"Ini salah satu proyek prestisius dan sangat strategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Dampaknya juga tentu akan sangat besar dirasakan masyarakat sekitar proyek, khususnya Tuban dan sekitarnya," kata Nicke mengutip keterangan pers, Minggu (1/12).
Sebagai salah satu kilang tercanggih di dunia, Kilang Pertamina Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Kilang Tuban juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun. Selain itu, bahan bakar minyak yang dihasilkan akan bersifat ramah lingkungan.
"Seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia yakni Euro5, yang sangat ramah dengan lingkungan," imbuhnya.
Izin Restorasi Kilang Minyak Tuban
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengizinkan PT Pertamina untuk membangun kilang minyak yang terintegrasi dengan pelabuhan di Tuban, Jawa Timur. Nantinya, di wilayah tersebut akan dibangun pelabuhan sepanjang 400 hingga 600 meter.
Hal tersebut disampaikannya saat meninjau langsung lokasi Kilang Pertamina Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur pada Sabtu kemarin. Terkait integrasi dengan Pertamina, lebar dan kapasitasnya akan menyesuaikan.
"Saya hari ini memberikan izin pada Pertamina untuk melakukan restorasi. Tapi nanti dimungkinkan dilakukan reklamasi 200 hektar sehingga dengan tanah itu cukup digunakan," ujar Menhub, mengutip keterangan pers, Minggu (1/12).
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)