KPRI Tri Civitas Unlam Sukses Kembangkan Usaha dengan Dana LPDB-KUMKM
Melihat begitu besar manfaat dana LPDB-KUMKM untuk koperasi dan anggota Koperasi Tri Civitas, Mahdian berharap besar pada LPDB-KUMKM untuk membuka kesempatan bermitra kembali. Ia juga berharap LPDB-KUMKM bisa membuat proses, prosedur serta persyaratan pengajuan pinjaman lebih ringkas dan sederhana sehingga memudahkan
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Tri Civitas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (FKIP Unlam) Banjarmasin, Kalimantan Selatan resmi didirikan pada tahun 1978. Berada di lingkungan kampus, koperasi ini menjadi fasilitas khusus bagi para tenaga kerja Unlam Banjarmasin, seperti para dosen dan karyawan baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga honorer. Hingga kini tercatat sebanyak 285 orang yang telah menjadi anggota koperasi.
Ingin menyejahterakan para anggotanya, bidang usaha Koperasi Tri Civitas berfokus pada simpan pinjam dengan harapan bisa menyalurkan dana kepada para anggota untuk digunakan sebaik mungkin sebagai modal usaha. Untuk itu, tak bisa dipungkiri bahwa dibutuhkan pihak ketiga sebagai penunjang modal dana untuk disalurkan kembali pada mereka yang membutuhkan, dalam hal ini perbankan dan lembaga keuangan.
-
Kapan Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Awal berdirinya koperasi berbadan hukum No. 1430a/BH/IX/96 tanggal 16 Desember 1996 ini, pengurus sempat merasa kesulitan mendapatkan modal. Kemudian sekitar awal tahun 2000, Koperasi Tri Civitas mencoba mencari modal kepada pihak ketiga. Mulai dari perbankan, yayasan, hingga dana sesama anggota. Hingga akhirnya sekitar tahun 2013 Koperasi Tri Civitas mulai mengenal Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-UMKM) dan memanfaatkan pinjaman dana sebesar Rp750juta untuk tambahan modal simpan pinjam.
Menurut Ketua Koperasi Tri Civitas Mahdian, pinjaman dana tersebut sangat membantu koperasi dalam mengembangkan usaha, terutama dalam menyalurkan kebutuhan simpan pinjam para anggotanya. Terasa selisih perbedaan bunga antara LPDB-KUMKM dengan lembaga keuangan lain khususnya perbankan.
"Kalau dari LPDB pinjaman dananya besar dengan jasa rendah, dan ada selisih yang jauh lebih murah dari bank. Jadi misal pinjaman kita dari LPDB dengan bunga 5 persen bisa kita salurkan lagi ke anggota dengan bunga 12%. Kalau dari bank tidak bisa seperti itu, bunganya sudah memberatkan," tutur Mahdian saat dikunjungi di kantornya pada Kamis (19/7).
Selain itu, Mahdian juga merasakan betul manfaat dari LPDB-KUMKM yang langsung bisa dinikmati para anggota koperasi. Dahulu sebelum ada pinjaman dana dari LPDB-KUMKM, proses peminjaman Koperasi Tri Civitas membutuhkan waktu yang lama karena keterbatasan dana. Namun kini hal tersebut tak berlaku lagi. Kini, pinjaman dana koperasi bisa cair setiap waktu tanpa harus mengantri lagi.
Kemudahan tersebut tentu dimanfaatkan oleh para anggota koperasi. Mereka memanfaatkan pinjaman dana tersebut untuk kebutuhan modal usaha sampingan selain pekerjaan tetapnya sebagai dosen atau karyawan kampus. Beberapa di antaranya bahkan berhasil mengembangkan usahanya menjadi besar. Seperti yang dialami oleh salah seorang nasabah, Zakiah Agus Kusasi yang mengawali usahanya dari dana pinjaman LPDB-KUMKM melalui Koperasi Tri Civitas.
Zakiah mengaku, ia merasakan betul manfaat pinjaman dana tersebut. Dengan dana pinjaman sebesar Rp75juta, wanita yang juga berprofesi sebagai dosen ini, memulai usaha catering dan kantin mahasiswa di sekitar kampus.
"Bagi saya terasa sekali manfaat dana LPDB ini. Karena untuk belanja warung makan ini kan tiap hari berputar, serta membutuhkan investasi peralatan di awal. Selain itu dengan mengembangkan usaha, paling tidak kita dapat membuka lapangan pekerjaan, itu yang pertama. Kemudian yang kedua tentu investasi ini diharapkan agar bisa berkembang, sehingga memang ada simpanan-simpanan. Nah itu manfaat dana bantuan dari LPDB yang kami rasakan," terang Zakiah.
Mahdian menambahkan, selain Zakiah sesungguhnya masih ada lagi beberapa anggota koperasi Tri Civitas yang juga memiliki kisah sukses seperti Zakiah. "Ada yang punya toko, ada yang punya butik, lalu usaha besi bekas, jadi bervariasilah untuk usahanya. Tapi memang semua pinjaman ini untuk usaha dan alhamdulillah mereka sangat terbantu dengan adanya dana dari LPDB ini," katanya.
Melihat begitu besar manfaat dana LPDB-KUMKM untuk koperasi dan anggota Koperasi Tri Civitas, Mahdian berharap besar pada LPDB-KUMKM untuk membuka kesempatan bermitra kembali. Ia juga berharap LPDB-KUMKM bisa membuat proses, prosedur serta persyaratan pengajuan pinjaman lebih ringkas dan sederhana sehingga memudahkan para pelaku koperasi dan usaha kecil menengah di daerah.
Selain usaha simpan pinjam, Koperasi yang terletak di Jalan Brigjend H. Hasan Basry Banjarmasin ini, mengembangkan usahanya dengan membuka warung dan jasa fotokopi untuk kebutuhan mahasiswa. Ke depan, Tri Civitas rencananya akan mengembangkan lagi dengan merambah bisnis kuliner.
"Sebetulnya kita ingin bikin kafe yang representatif, murah dan bersih di lingkungan kampus ini. Itu yang ada dalam benak kita, kemudian supermarket walaupun kecil kecilan. Itu rencana jangka panjang kita," ucap Mahdian.
Baca juga:
Koperasi hingga Anggota KSU Monjari 45 Terbantu dengan Bunga Rendah LPDB
Kemenkop UKM: Penipuan Berkedok Koperasi Makin Banyak di Era Digital
Kemenkop minta masyarakat laporkan perbankan yang potong KUR
Menteri Puspayoga klaim koperasi berperan genjot jumlah wirausaha capai 3,1 persen
50.000 dari 200.000 Koperasi di Indonesia dibubarkan pemerintah
Kemenkop: Baru 20 persen UMKM yang mengakses modal lewat bank