Kuartal III-2016, BNI catat laba bersih sebesar Rp 7,7 T
Kenaikan laba bersih turut mengerek pendapatan bunga bersih sebesar 15 persen dan pendapatan berbasis komisi (fee based income) meningkat 20 persen.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) mencatatkan laba bersih Rp 7,72 triliun pada kuartal III-2016 atau naik 28,7 persen dibanding periode sama tahun 2015. Kenaikan ini ditopang kinerja penyaluran kredit yang tumbuh 21,1 persen atau Rp 372,02 triliun dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 307,12 triliun.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquini mengatakan kenaikan laba bersih turut mengerek pendapatan bunga bersih sebesar 15 persen dan pendapatan berbasis komisi (fee based income) meningkat 20 persen.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
"Pertumbuhan laba yang cukup kuat terbentuk di tengah kondisi perekonomian yang hanya tumbuh 5,1 persen dan pertumbuhan laba bersih di industri perbankan hanya 9,8 persen," ujarnya di kantornya, Jakarta, Kamis (13/10).
Menurutnya, laba bersih perseroan juga ditopang Pendapatan Bunga Bersih naik 15 persen dari Rp 19,02 triliun menjadi Rp 21,87 triliun pada kuartal III-2016.
"Peningkatan kualitas kredit BNI tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 6,2 persen," jelasnya.
Laba juga ditopang oleh pendapatan non bunga naik 20 persen dari Rp 5,19 triliun pada kuartal III-2015 menjadi Rp 6,24 triliun di kuartal III-2016.
"Ini didorong kenaikan fee based income dari trade finance, pengelolaan rekening dan bancassurance," pungkasnya.
Baca juga:
BNI raup Rp 7,6 triliun uang tebusan Tax Amnesty periode I
Pengguna kartu kredit ini bisa dapat diskon 25 persen dari Uber
Gandeng Aberdeen, Mandiri Sekuritas tawarkan reksadana ke investor
Semester I-2016, tabungan setara deposito Bank Sampoerna tumbuh 61%
Bertransaksi Aman Saat Traveling dengan Layanan Nirsentuh
Pertama kali, BTN terapkan e-Retribusi untuk pedagang pasar
OJK: Kinerja perbankan di Solo masih baik meski kredit macet tinggi