Kuartal III-2018, BNI cetak laba bersih Rp 11,4 triliun
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III-2018 sebesar Rp 11,44 triliun. Angka ini tumbuh 12,6 persen secara year on year (yoy) atau dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni hanya mencapai Rp 10,16 triliun.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III-2018 sebesar Rp 11,44 triliun. Angka ini tumbuh 12,6 persen secara year on year (yoy) atau dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni hanya mencapai Rp 10,16 triliun.
"Pendapatan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) BNI disertai perbaikan kualitas aset. Kinerja positif BNI tersebut tercapai di tengah pengetatan likuiditas yang bersumber dari ketidakpastian makro ekonomi global," kata Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia BNI, Anggoro Eko Cahyo dalam paparan kinerja keuangan PT BNI, di Kantornya, Jakarta, Kamis (18/10).
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
Anggoro mengatakan, pertumbuhan laba bersih BNI yang ditopang dari NII mengalami peningkatan sebesar 10,6 persen. Dari Rp 23,51 triliun pada 2017 lalu kini menjadi Rp 26,01 triliun pada Kuartal III-2018. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibandingkan NII per Juli 2018 yang hanya mencapai 4,5 persen.
"Pertumbuhan NII tersebut merupakan hasil dari penyaluran kredit BNI yang tetap terkelola dengan prudent dan optimal," kata dia.
Selain itu, pendukung pertumbuhan laba bersih BNI lainnya juga didorong oleh pendapatan non bunga yang tumbuh sebesar 6,0 persen secara tahunan, yaitu dari Rp 7,18 triliun pada Kuartal-III 2017 menjadi Rp 7,61 triliun pada Kuartal-III 2018.
"Pendapatan non bunga pada Kuartal-III 2018 didorong oleh peningkatan kontribusi fee dari segmen business banking. Antara lain fee dari trade finance tumbuh 16,3 persen secara tahunan dan fee dari bank garansi tumbuh 28,4 persen yoy," imbuhnya
Di sisi lain, penyokong utama pendapatan non bunga juga berasal dari pertumbuhan pada bisnis consumer dan retail. Antara lain fee pengelolaan rekening yang tumbuh 8,8 persen yoy dan fee bisnis kartu yang tumbuh 6,9 persen yoy.
Adapun pada kuartal III tahun 2018, BNI juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 142 persen yoy. Di mana komposisi DPK didominasi oleh dana murah (CASA) yang mencapai 61,9 persen atau meningkat 60,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
"Ruang bagi BNI untuk menyalurkan kredit pun masih terbuka lebar, ditandai dengan likuiditas yang sehat, terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 89 persen pada kuartal II 2018," pungkasnya.
Baca juga:
Inalum pastikan tak gadaikan aset Freeport saat pinjam uang
Telkom gandeng Kejaksaan beri pendampingan aspek hukum dalam penerapan GCG
Kuartal III-2018, Bank Mandiri salurkan kredit Rp 781,1 triliun
Inalum minta Freeport selesaikan masalah lingkungan sebelum pelunasan divestasi
Triwulan III 2018, Bank Mandiri catatkan laba Rp 18,1 T tumbuh 20 persen