Laba Bersih BFI Finance Turun Jadi Rp1,11 Triliun
BFI Finance telah menyusun sejumlah strategi untuk mendukung target pertumbuhan bisnis pada 2025.
PT BFI Finance Tbk (BFIN) mencatat penurunan laba bersih sebesar 5,2 persen secara tahunan hingga September 2024, menjadi Rp1,11 triliun.
Meski demikian, manajemen BFI Finance tetap optimistis kinerja perusahaan akan tumbuh di tengah tantangan makro ekonomi.
Dalam pemaparan Public Expose 2024, Kamis (21/11), BFI Finance memperkirakan total aset perusahaan akan tumbuh 5 persen secara tahunan hingga akhir 2024.
Sementara itu, pembiayaan baru tercatat sebesar Rp14,22 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,6 persen secara tahunan. Total ekuitas perusahaan tercatat tumbuh 8,9 persen secara tahunan menjadi Rp10,25 triliun.
Per September 2024, rasio kredit bermasalah (Non Performing Financing/NPF) gross tercatat sebesar 1,42 persen, naik 59 basis poin secara tahunan.
Namun, rasio cakupan NPF (NPF coverage ratio) tetap stabil di level 2,6 kali secara kuartalan, meningkat dari 2,2 kali pada periode yang sama tahun lalu.
BFI Finance telah menyusun sejumlah strategi untuk mendukung target pertumbuhan bisnis pada 2025.
Strategi tersebut meliputi langkah-langkah utama perusahaan, termasuk pengembangan produk keuangan baru dan optimalisasi produk yang sudah ada.
Berikut adalah beberapa inisiatif utama BFI Finance yang direncanakan untuk tahun 2025 mendatang:
Fokus pada Perluasan Layanan Digital
BFI Finance tidak berencana untuk membuka jaringan fisik baru. Sebagai gantinya, perusahaan akan memperluas jangkauan layanan melalui platform digital dan kantor non cabang.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan solusi keuangan yang lebih terintegrasi dan berpusat pada kebutuhan pelanggan (customer centric).
Pengembangan Produk Keuangan
Perusahaan akan memperkenalkan produk keuangan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Selain itu, BFI Finance juga mengoptimalkan produk yang telah berjalan dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Kolaborasi dengan mitra bisnis baru dan perluasan ekosistem pembiayaan berbasis digital menjadi bagian penting dari strategi ini.
Digitalisasi End to End
Transformasi teknologi menjadi salah satu prioritas utama BFI Finance. Perusahaan akan melanjutkan pengembangan teknologi informasi secara menyeluruh, mulai dari proses originasi, penagihan, hingga pelayanan konsumen.
"Jadi, sebagai keterangan kami terus mengembangkan teknologi terkini guna mendukung pengembangan teknologi secara end to end," ujar Transformation Director BFI Finance, Goklas, dalam zoom Public Expose 2024.
Infrastruktur digital yang modern dan keamanan data yang diperkuat juga menjadi fokus utama untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Program Keberlanjutan
Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, BFI Finance meningkatkan kerjasama dengan konsumen melalui pelatihan dan akses pembiayaan berbasis digital.
Perusahaan juga berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan memperluas layanan pembiayaan modal usaha. Langkah ini sejalan dengan visi BFI Finance untuk berkontribusi dalam penguatan ekonomi nasional.
Untuk memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen, BFI Finance berupaya meningkatkan Service Level Agreement (SLA) pada setiap proses layanan. Dengan akses pembiayaan melalui perangkat mobile, konsumen dapat dengan mudah mengakses layanan kapan saja dan di mana saja.
Melalui inisiatif-inisiatif ini, BFI Finance optimis dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam industri pembiayaan berbasis digital di Indonesia.
Reporter Magang: Thalita Dewanty