Kubu Prabowo akan serang Jokowi saat kenaikan harga BBM
"Kalau menaikkan harga BBM, popularitas PDI Perjuangan akan turun. Dan KMP akan untung," kata Bambang
Era pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla dikabarkan akan langsung menghadapi masalah defisit anggaran. Maka, jalan keluar yang harus dilakukan adalah menaikkan harga BBM subsidi. Tetapi, kenaikan BBM subsidi, bakal digunakan oleh koalisi pendukung Prabowo, untuk menyerang Jokowi dan partai pendukungnya.
Guru Besar Universitas Mada (UGM) Bambang Sudibyo di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, mengatakan dampak kenaikan BBM nanti juga akan menurunkan popularitas PDI Perjuangan. ,"Kalau menaikkan harga BBM, popularitas PDI Perjuangan akan turun. Dan KMP akan untung," kata Bambang Jumat (10/10).
Dia meyakini, kubu Prabowo bakal kembali melakukan manuver politiknya untuk memanaskan isu kenaikan harga BBM. Besarnya kelompok pendukung Prabowo di parlemen, membuat mereka leluasa melakukan tekanan. "Ini menguntungkan mereka. Popularitas PDIP dan Jokowi akan jatuh," jelasnya.
Dalam APBN 2015, total pendapatan negara ditargetkan mencapai sebesar Rp 1.762,3 triliun. Terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.370,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 388,0 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp 3,4 triliun.
Sementara itu, alokasi total belanja negara mencapai sebesar Rp 2.019,9 triliun. Terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.379,9 triliun, transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 640,0 triliun.
Adapun sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut berasal dari pembiayaan non utang dan utang. Pembiayaan yang bersumber dari non utang secara neto dipatok negatif Rp 25,152 triliun.