Landasan bandara jadi masalah, bos AP II sindir Garuda Indonesia
Tri Sunoko menyindir, maskapai yang membeli pesawat baru harus disesuaikan dengan kemampuan landasan bandara.
PT Angkasa Pura II menanggapi pernyataan PT Garuda Indonesia yang mengatakan landasan Soekarno-Hatta tidak mendukung untuk pesawat jenis Boeing B777-300ER yang baru dibeli Garuda.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko justru menyerang balik Garuda Indonesia. Tri menyindir, maskapai yang membeli pesawat baru harus disesuaikan dengan kemampuan landasan bandara.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
-
Bagaimana cara penghuni Kelapa Gading mencapai Bandara Soekarno-Hatta? Lokasi kawasan ini pun sangat strategis dengan akses tol yang langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Xanana Gusmao di Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Ketibaan PM Xanana Gusmao disambut oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta Kemendikbud Ristek Tatang Musttaqin.
-
Kapan Xanana Gusmao tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden, Xanana tiba sekitar pukul 07.50 WIB.
"Bilangin sama Garuda. Beli pesawat sesuai dengan bandara. Jangan rumah tipe 21 tapi beli furniture gede," ucap Tri di Jakarta, Kamis (1/8).
Dari data yang dimiliki Tri, tingkat keterisian kursi (load factor) Garuda Indonesia untuk pesawat 777-300 ER tidak mencapai 100 persen tiap harinya. Tapi rata-rata load factornya hanya 70-80 persen. Dengan rata-rata load factor Garuda demikian, maka landasan Bandara Soekarno-Hatta mampu melayani 777-300 ER.
"Kalau pakai sekali-sekali kita mampu. Kalau tiap hari 100 persen memang tidak bisa setiap hari. Rata-rata Garuda hanya 70-80 persen. Karena okupansi 60 persen penumpang saja sudah untung. Dengan 70-80 persen runway kita mampu, " tegasnya.
Tri mengakui Garuda mempunyai rencana bisnis yang sangat bagus. Namun disayangkan, Garuda tidak berkoordinasi untuk merealisasikan rencana bisnisnya. Salah satunya pembelian pesawat berbadan besar tersebut.
"Mereka planning bagus tapi pasti berubah semua. Kurang koordinasi dengan bandara, kurang ngobrol kurang ngopi-ngopi dengan dirut AP II," ucapnya.
Untuk pembenahan landasan Soekarno-Hatta sendiri, saat ini perusahaan telah melakukan metode pengerasan landasan dengan cara injeksi (suntik). Penyehatan landasan bandara tersebut sudah dilakukan dari tahun lalu. "Disuntik dengan Hutama Karya," tutupnya.
(mdk/noe)